Pengaruh literasi keuangan syariah dan sistem pembayaran QRIS terhadap peningkatan laba usaha kuliner di Ngaliyan, Semarang

Bank Indonesia secara resmi meluncurkan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 17 Agustus 2019 dan mewajibkan seluruh pelaku UMKM untuk mengimplementasikan QRIS pada 1 Januari 2020. Bank Indonesia berupaya mendorong penggunaan sistem pembayaran non tunai berbasis kode ini dengan mengajak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bergabung dengan tujuan mendorong efisiensi transaksi mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh literasi keuangan syariah dan sistem pembayaran QRIS terhadap peningkatan laba usaha kuliner di Ngaliyan, Semarang. Sampel dalam penelitian in adalah UMKM di Ngaliyan, Semarang yang telah menggunakan sistem pembayaran QRIS selama minimal 1 bulan. Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 100 responden. Dan metode analisis data mengggunakan uji analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial atau uji T adanya pengaruh positif dan signifikan antara literasi keuangan syariah terhadap peningkatan laba usaha kuliner di Ngaliyan Semarang. Variabel literasi keuangan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan laba usaha kuliner dengan nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05 dan nilai t hitung ≥ t table yaitu 4,775 ≥ 1,989. Variabel sistem pembayaran QRIS berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan laba usaha kuliner dengan nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05 dan t hitung 5,972 ≥ 1,989. literasi keuangan syariah dan sistem pembayaran QRIS secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap peningkatan laba usaha kuliner dengan diperoleh nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05 atau nilai f hitung ≥ f tabel yakni 45,253 ≥ 3,09. Sedangkan uji koefisien determinasi ( ) diperoleh nilai R square sebesar 0,483 atau 48,3% menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang simultan antara variabel lietrasi keuangan syariah (X1) dan sistem pembayaran QRIS (X2) terhadap peningkatan laba usaha kuliner (Y) sebesar 48,3% dan sisanya 51,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini