Peluang dan tantangan umrah backpacker

Umrah merupakan serangkaian kegiatan ibadah yang dilakukan di tanah suci. Antrian haji di Indonesia yang sangat panjang, maka beberapa orang memilih melakukan umrah sebagai alternatifnya. Perjalanan umrah lazimnya dilakukan melalui salah satu lembaga pemerintah yang ada di Indonesia yakni Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Namun saat ini banyak orang yang lebih memilih melakukan ibadah umrah secara mandiri atau Umrah Backpacker. Umrah backpacker menjadi pilihan kaum muda dengan rasa eksplorasi yang tinggi dan mental yang tinggi. Terlaksananya umrah backpacker tidak lepas dari peluang yang dimiliki oleh jamaah umrah backpacker dan tantangan yang berhasil dikelola oleh oleh jamaah itu sendiri. Tantangan yang beragam tidak menyurutkan semangat para pelaku Umrah Backpacker dalam mewujudkan niatnya untuk ziaroh ke tanah suci karena jamaah Umrah Backpacker mempunyai mental dan kesiapan yang sudah matang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu penelitian yang lebih fokus pada segi pendalaman data untuk memperoleh hasil penelitian yang berkualitas. Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peluang dan tantangan umrah backpacker yang dialami oleh jamaah umrah backpacker yang eksis di media sosial. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan umrah backpacker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima bentuk peluang umrah backpacker, yaitu biaya murah, meningkatnya minat umrah backpacker di Indonesia, alternatif dalam menghadapi masa tunggu ibadah haji, umrah backpacker legal dan fleksibilitas ruang dan waktu. Sedangkan terdapat enam bentuk tantangan pada umrah backpacker, mengurus semuanya secara mandiri, tidak ada pendamping, keamanan ditanggung sendiri, trasit di beberapa negara, menentukan Provider Visa yang amanah dan Ikli