Perbandingan retorika dakwah Habib Husein Jafar al Hadar dan Ustadz Adi Hidayat tentang pernikahan beda agama

Dakwah menjadi kegiatan yang dilakukan oleh seorang da’i yang pada prakteknya memiliki ciri atau keunikan masing-masing. Perbedaan tersebut yang membuat da’i dikenal oleh masyarakat. Untuk mengetahui dan mengerti ciri tersebut, seseorang harus mengetahui ilmu atau seni yang bernama retorika. Aktivitas dakwah diperlukan retorika untuk membuat aktivitas dakwah menjadi efisien. Dengan memperhatikan retorika, materi dakwah akan dapat memberikan efek positif berupa pemahaman, mengerti, dan pengaplikasian oleh mad’u. Habib Husein Jafar Al Hadar dan ustadz Adi Hidayat merupakan da’i yang memiliki ciri atau keunikan sendiri pada saat dakwah. Pembahasan sama yang dilakukan keduanya yaitu tentang pernikahan beda agama yang dilakukan di platform media Youtube. Untuk mengetahui perbedaan yang terlihat jelas pada media Youtube, peneliti mengambil fokus retorika pada bagian elocutio dan pronuntiatio dengan melihat perbandingan retorika dakwah kedua da’i tentang pembahasan pernikahan beda agama. Dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan retorika dakwah Habib Husein Jafar Al Hadar dan ustadz Adi Hidayat tentang pernikahan beda agama. Menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Kelemahan pada penelitian terletak pada tidak sebandingnya jenis retorika yang digunakan Habib Husein Jafar Al Hadar yang menggunakan jenis dialogika dan ustadz Adi Hidayat yang menggunakan jenis monologika. Hasil perbandingan menemukan persamaan, perbedaan, kelebihan dan kelemahan keduanya. Persamaan terletak pada latar belakang pendidikan, topik pembahasan dan pemanfaatkan media Youtube, elocutio pada kata, dan kalimat yang mereka gunakan. Persamaan pronuntiatio pada suara yaitu jelas, enak dan mudah didengar. Gerak tubuh yang dihasilkan sama yaitu gerak tubuh tegas. Perbedaan elocutio terlihat dari jenis retorika yang digunakan, dan perbedaan pronuntiatio pada suara Habib Husein Jafar yang lebih variatif. Raut wajah, jati diri yang dibangun, dan perbedaan gerak tubuh keduanya yang dilihat pada pengukuran parameter yaitu Habib Husein Jafar Al Hadar gerak tubuh kecemerlangan, ustadz Adi Hidayat gerak tubuh sederhana. Kelebihan ustadz Adi Hidayat ditemukan bahwa penjelasannya memuat tafsir-tafsir Al-Qur’an tentang hukum pernikahan beda agama, penyampaian tegas ia bawakan yang membuat dan memberikan kesan pasti pada hukum Islam, video dakwahnya termasuk jenis monologika, hal ini membuat penjelasan yang disampaikan runtut dan tidak terpotong. Kelemahan Habib Husein Jafar Al Hadar ditemukan bahwa penjelasannya tidak ada muatan tafsir-tafsir Al-Qur’an tentang hukum pernikahan beda agama dan penjelasan hanya diberikan pada menit awal saja, kesan tenang pada video memperlihatkan seolah-olah pernikahan beda agama menurut Islam diperbolehkan