Strategi guru dalam membentuk karakter disiplin pada siswa kelas IV di MI Uswatun Hasanah Tugu Semarang

Disiplin berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku. Karakter ini perlu ditanamkan pada anak, agar anak bisa mengendalikan tingkah lakunya dan dapat mematuhi tata tertib yang ada. Selain itu dengan pembentukan karakter pada diri anak juga merupakan salah satu tujuan dari pendidikan. Dengan adanya disiplin kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan karakter disiplin akan dibawa hingga besar. Skripsi ini meneliti strategi guru dalam membentuk karakter disiplin pada siswa kelas IV di MI Uswatun Hasanah Tugu Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam membentuk karakter disiplin pada siswa kelas IV di MI Uswatun Hasanah Tugu Semarang. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk karakter disiplin pada siswa kelas IV di MI Uswatun Hasanah Tugu Semarang. Permasalahan tersebut diteliti kemudian data dengan analisis deskriptif. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan ada tiga yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sebagai validasi atau keabsahan data penelitian yang telah dikumpulkan, maka dilakukan triangulasi data. Triangulasi data ini dilakukan dengan cara menggabungkan dan mendeskripsikan hasil observasi, wawancara guru, wawancara peserta didik, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi guru dalam membentuk karakter disiplin pada siswa kelas IV baik ketika pembelajaran maupun di luar kelas adalah disiplin yang terintegrasi (assertive discipline), keteladanan, pembiasaan, kegiatan ekstrakurikuler pramuka, pemberian reward and punishment. Faktor pendukung dalam membentuk karakter disiplin pada siswa kelas IV adalah adanya kontrol dari kepala sekolah, adanya peran aktif dari guru, adanya peran aktif dari orang tua, kesadaran para siswa, adanya kekompakan dari masyarakat sekitar, adanya kekompakan antara sekolah dengan para guru. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pengaruh lingkungan keluarga yang kurang bisa memperhatikan anaknya dan kurangnya kesadaran para siswa mengenai pentingnya karakter disiplin