PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DARI ASPEK STRUKTUR, KEAIRAN, TRANSPORTASI DAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (STUDI KASUS : JALAN ANGGAJAYA II, CONDONGCATUR, KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN, DIY)

Pembangunan infrastruktur merupakan aspek vital dalam mempercepat proses pembangunan nasional. Teknik sipil menjadi salah satu bidang keilmuwan yang memiliki peran penting dalam pembangunan tersebut. Oleh karena itu, sebelum terjun ke dunia kerja, seorang mahasiswa teknik sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta dibekali pengetahuan, keahlian dan wawasan yang luas lewat mata kuliah Praktik Perancangan Bangunan Gedung (PPBG), Praktik Perancangan Jalan (PPJ), Praktik Perancangan Bangunan Air (PPBA) dan Praktik Perancangan Biaya dan Waktu (PPBW) sebagai wadah dan tolak ukur pemahaman mahasiswa mengenai materi-materi yang sudah didapatkan selama di bangku kuliah dengan cara turun langsung ke lapangan dan melakukan observasi. Pada PPBG, dilakukan perancangan bangunan kantor 3 lantai di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan rangka bangunan terbuat dari struktur beton dan rangka atap terbuat dari struktur baja. Perancangan meliputi atap, pelat, balok, kolom dan pondasi. Peraturan dalam perancangan bangunan ini mengacu pada SNI dan analisis struktur dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SAP2000 dan ETABS. Perancangan atap menghasilkan gording C dirancang menggunakan profil baja C150x50x20x2,5mm dan kuda-kuda menggunakan profil 2L50x50x5mm. Sedangkan perancangan pelat menghasilkan pelat lantai A dan B keduanya menggunakan tulangan P6-200 pada arah X sekaligus arah Y. Pada pelat lantai C digunakan tulangan P8-250 pada arah X sekaligus arah Y. Pelat lantai D dan E masing-masing menggunakan tulangan P8-200 dan P8-150 pada arah X, namun sama-sama menggunakan tulangan P8-150 pada arah Y, sedangkan pelat tangga dan bordes menggunakan tulangan tumpuan D13-150, tulangan lapangan D13-100 tulangan susut P8-200 dengan tebal pelat 130mm. Perancangan balok mendapat hasil berupa balok bordes berukuran 450x300mm dengan tulangan tumpuan 4D13 dan tulangan lapangan 5D13. Balok 250x350mm menggunakan tulangan 2D16 dan sengkang 2P8-150 untuk tumpuan sekaligus lapangan. Untuk tumpuan dan lapangan balok 250x600mm menggunakan masing-masing tulangan balok 4D16 dan 3D16 serta masing-masing sengkang 4D16 dan 3D16, sedangkan balok 300x300mm menggunakan tulangan 2D19 dan sengkang 2P10-150 untuk tumpuan sekaligus lapangan. Di sisi lain, dalam perancangan kolom dihasilkan dimensi dan penulangan kolom terbesar berukuran 300x300mm dan 300x650mm dengan tulangan longitudinal 8D19 dan 12D22 serta tulangan transversal 2P10-150 dan 2P10-150, sedangkan perancangan pondasi menghasilkan ukuran penampang pondasi P1=2500 x 2500 mm dam P2=1600x1600mm, dengan ketebalan pondasi P1=400mm, P2=300mm. Sementara itu, pondasi P1 dan P2 masing-masing menggunakan tulangan berukuran D19–200 dan D13–200. Pada PPJ dilakukan pengamatan Jalan Anggajaya II, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY pada jarak pengamatan 25meter guna mengetahui volume dan kecepatan kendaraan serta geometrik dan kerusakan jalan. Metode yang digunakan adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer serta mengumpulkan data sekunder melalui Google Earth. Dari survei kecepatan kendaraan, didapati kedua ruas di Jalan Anggajaya II baik ke arah Utara maupun ke arah Selatan, mobil dan sepeda motor menjadi jenis kendaraan yang mendominasi. Untuk ruas jalan arah Selatan ke Utara kecepatan motor dan mobil terpantau stabil dan tidak ada kemacetan yang parah. Kecepatan gerobak arah Selatan ke Utara adalah yang paling mendominasi dimana kecepatan gerobak mengalami puncaknya pada pukul 11.30–11.45 WIB dan pukul 12.15–12.30 WIB. Untuk ruas jalan arah Utara ke Selatan kecepatan motor dan mobil terpantau ramai lancar. iv Dengan menggunakan Bendung Grembyangan dan Sungai Gajahwong sebagai tinjauan perencanaan, pada Praktik Perancangan Bangunan Air (PPBA) dilakukan penyajian hasil analisis hidrologi curah hujan sampai mendapatkan debit banjir dan debit andalan serta merencanakan ulang Bendung Grembyangan. Dari hasil perancangan bendung, diperoleh debit banjir (Q50) =661m3/det, debit andalan =5,6149m3/det, tipe bendung berupa bendung tetap (badan bendung dari beton) dengan tipe puncak bendung bulat dan tipe kolam olak yang digunakan USBR Tipe III. Elevasi Mercu Bendung 109,3202m dengan tinggi 3,470164m. Jumlah pintu pembilas, pilar dan pintu saluran pengambilan yang digunakan masing-masing 2 buah, dimana tinggi pintu pengambilan 2,5 m. Pada PPBW dilakukan perhitungan rancangan anggaran biaya proyek Gedung Fkik Universitas Jendral Soedirman dan merencanakan jadwal dan total durasi pengerjaan. Dari rekapitulasi Bill of Quantity berdasarkan harga satuan bahan bangungan Provinsi Kepulauan Riau (Batam) total keseluruhan yang diperoleh adalah Rp 10.864.877.793,53, sedangkan Rp 6.990.748.217,79 bila berdasarkan data lokasi proyek gedung tersebut. Berdasarkan schedule yang telah dibuat, proyek pembangunan Gedung FKIK Universitas Jenderal Soedirman tiga lantai mulai dibangun tanggal 1 Januari 2018 berdurasi 9 bulan sehingga berakhir pada tanggal 1 Oktober 2018. Setelah dimodifikasi, didapat durasi pekerjaan selama 8,5 bulan dan berakhir pada 14 September 2018 dengan cashflow total untuk proyek ini sebesar Rp 9.054.064.827,9