PARTISIPASI PEDAGANG KAKI LIMA DALAM MENJAGA KEBERSIHAN (PENGELOLAAN SAMPAH) ALUN-ALUN (Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima Alun-Alun Paseban di Bantul Pasca Pandemi Covid-19)

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya permasalahan sampah di Alun-Alun Paseban di Kapanewon Bantul Kabupaten Bantul yang diakibatkan dari partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah Alun-Alun Paseban di Bantul. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa dan bagaimana bentuk partisipasi pedagang kaki lima dalam menjaga kebersihan alun-alun Paseban di Bantul pasca pandemi Covid -19 dan apa hambatan partisipasi pedagang kaki lima dalam menjaga kebersihan alun-alun Paseban di Bantul pasca pandemi Covid -19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan diperoleh dengan teknik purposive sampling, yaitu 6 anggota pedagang kaki lima di Alun- alun Paseban. Dalam mengumpulkan data, penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi data sekunder. Data yang terkumpul ditriangulasi, dipilah, direduksi, diinterpretasi, disajikan dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi pedagang kaki lima dalam menjaga kebersihan Alun-alun Paseban Bantul diwujudkan dalam bentuk : (1) pedagang secara mandiri telah menyediakan tempat sampah untuk menampung sampah pedagang dan pengunjung; (2) pedagang secara pribadi membersihkan, mengumpulkan dan membuang sampah ke tempat sampah masing-masing untuk selanjutnya dibuang ke tempat sampah yang tersedia di Alun-alun Paseban atau dibawa pulang; (3) pedagang secara rutin membayar iuran kebersihan setiap awal bulan ke pengurus paguyuban; (4) pedagang secara tertib mentaati peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang telah disepakati bersama oleh anggota Paguyuban Pedagang Kaki Lima Alun-alun Paseban. Tumbuhnya partisipasi pedagang kaki lima Alun-alun Paseban dalam menjaga kebersihan berlandaskan pada adanya kesadaran dari pedagang anggota paguyuban mengenai : (1) kondisi tidak memuaskan dan perlu dibenahi bersama yaitu masalah sampah yang berserakan karena tidak tertampung di tempat sampah; (2) kemampuan dan kemauan untuk turut berperan memberikan bantuan yang bermanfaat untuk kegiatan bersama yaitu menjaga kebersihan; (3) kemauan belajar bersama, berinteraksi membangun komunikasi yang sehat dan melakukan kontrol kegiatan bersama yaitu membuat kesepakatan peraturan dan tata tertib Paguyuban Pedagang Kaki Lima Alun-alun Paseban; dan (4) keinginan mewujudkan tujuan bersama melalui kegiatan hasil kesepakatan bersama yaitu menjaga kebersihan dan keindahan Alun-alun Paseban. Hambatan partisipasi pedagang kaki lima dalam menjaga kebersihan alun- alun Paseban Bantul adalah terbatasnya tempat sampah yang ada di Alun-alun Paseban, baik dalam hal jumlah maupun kapasitas, sehingga tidak dapat menampung sampah dari pedagang dan pengunjung. Hambatan yang lain yaitu pedagang merasa tidak nyaman dengan kehadiran para pengunjung yang membuang sampah sembarangan dan tidak mentaati aturan dengan mengotori Alun-alun Paseban