PERANCANGAN TAMAN DOA REGINA PACIS DI KECAMATAN NGABLAK, KABUPATEN MAGELANG DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

Kabupaten Magelang merupakan salah satu daerah bagian dari Jawa Tengah yang memiliki banyak Kawasan wisata. Kecamatan Ngablak merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang kawasannya banyak dijadikan sebagai tempat wisata. Hal ini disebabkan karena keberadaan Kecamatan Ngablak berada dikawasan Lereng Gunung Merbabu yang dimana Kawasan tersebut memiliki pemandanggan yang dapat menarik para wisatawan untuk menikmati indahnya alam. Selain karena keindahan alamnya yang dapat dinikmati oleh wisatawan, daerah tersebut juga banyak dimanfaatkan dalam hal sumber daya alamnya. Pada beberapa desa di Kecamatan Ngablak sudah dimanfaatkan untuk kawasan wisata alam contoh wisata yang sangat dikenal yaitu Puncak Gunung Andong, Taman Langit Telomoyo dan Air Terjun Sekarlangit. Dengan keberadaan kondisi alam yang mendukung, Kawasan wisata di Kecamatan Ngablak ini juga dapat dijadikan sebagai wisata religi seperti Tempat Ziarah Makam Mbah Hasan Asy’ari Mangli dan Taman Doa Regina Pacis. Keberagaman perbedaan yang ada di Kecamatan Ngablak ini menjadikan berbagai macam wisata religi mulai dari wisata religi Muslim maupun Katolik. Permasalahan yang dihadapi adalah pada saat ini terdapat banyak tempat wisata religi yang berada di Kecamatan Nablak tetapi tidak banyak wisatawan yang mengetahuinya karena tempatnya yang tidak mudah dijangkau maupun karena kurangnya fasilitas yang memadahi. Selain itu yang menjadi masalah yaitu salah satu wisata religi yaitu Taman Doa Regina Pacis berada pada lahan yang tidak semestinya diperuntukkan untuk bangunan, karena letaknya yang berada di Kawasan Peruntukan Pertanian. Hal ini memunculkan ide untuk merancang ulang Taman Doa Regina Pacis di Kawasan yang semestinya dapat di dirikan bangunan dan dapat memenuhi fasilitas untuk para wisatawan. Perencanaan Taman Doa Regina Pacis ini dirancang dengan desain penekanan Arsitektur Kontekstual, dengan penerapan konsep ini diharapkan juga dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk penekanan arsitektur kontekstual ini yaitu dengan cara mengikuti bentuk asli atau kontur tanah yang sudah ada di site, mengikuti desain dari bangunan sekitarnya, dan menyesuaikan keperluanbudaya setempat