PERANCANGAN VARIASI PRODUK DAN KEMASAN SERABI DI UMKM SERABI TOEGOE UNTUK MEMPERLUAS PANGSA PASAR

UMKM Serabi Toegoe adalah usaha serabi di Yogyakarta sejak 2007. Terdapat 3 varian yang dititipkan pada 15 titik. Saat ini, produk banyak diminati orang tua dan kurang disukai kalangan muda. Produk sempat dijual di area kampus, namun kurang diminati anak muda. Kurangnya pengenalan brand produk membuat penjualan saat ini masih stagnan dan belum dapat meningkatkan penjualan dengan perluas pangsa pasar termasuk penjualan oleh-oleh maupun harian. Penelitian bertujuan mengidentifikasi penyebab produk belum mencapai peningkatan penjualan, memberikan solusi, dan implementasi. Diharapkan hasil perancangan dapat membantu meningkatkan penjualan, menyesuaikan kondisi sumber daya perusahaan saat ini. Penelitian diawali observasi dan diskusi dengan stakeholder, lalu membuat fishbone diagram cari penyebab masalah, melakukan studi literatur alternatif solusi, memilih solusi dan metode menggunakan metode persetujuan stakeholder dengan checkbox. Solusi terpilih yaitu penambahan variasi produk dan perancangan kemasan yang dapat digunakan untuk penjualan harian, sekaligus oleh-oleh menggunakan metode terpilih rasional. Implementasi dilakukan sesuai dengan hasil peramalan permintaan dengan mempertimbangkan hasil perhitungan kapasitas produksi, yaitu maksimal produksi 1080 pcs/hari. Hasil penelitian mendapat 5 varian baru yang lebih diminati dan lebih disukai segala kalangan beserta kemasan yang lebih menarik, informatif, aman, dan fungsional, sehingga cocok untuk penjualan harian atau oleh-oleh dengan nilai atribut kemasan yang lebih tinggi yaitu meningkat 0,067-0,463. Pada hasil uji sampel, 100% sampel setuju dan menerima 5 varian rasa baru diimplementasikan. Pengembangan varian baru telah meningkatkan penjualan sebanyak 20% per hari dalam seminggu, dengan biaya jual Rp 1.500-Rp 2.000/pcs yaitu Rp 1.300/pcs untuk penjualan serabi di titik penitipan dan Rp 1.500/pcs untuk penjualan secara langsung ke pelangan. Pada hasil rancangan desain kreatif melalui kemasan mampu menarik dan mengenalkan produk kepada konsumen, dengan produk dengan kemasan baru yang sudah terjual 30% bahkan hampir 100% oleh konsumen yaitu 1094 unit selama 1 minggu, dengan biaya beli ≤ Rp 1.500/unit yaitu Rp 1.150/unit dan peningkatan keuntungan pada penjualan langsung yaitu Rp 214/pcs