KETERLIBATAN ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI SATUAN PAUD SEJENIS AL-FAISHOL WONOCOYO TRENGGALEK

Skripsi dengan judul “Keterlibatan Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun di Satuan PAUD Sejenis Al-Faishol Wonocoyo Trenggalek” yang ditulis oleh Oktaviana Rahmayanti, NIM : 12206193039, yang dibimbing oleh Dr. Septinaningrum, M.Pd. Kata Kunci : keterlibatan orang tua, kemandirian anak Penelitian ini didasarkan pada anak usia dini yang masih ditunggu saat jam belajar, khususnya usia 3-4 tahun di Satuan PAUD Sejenis Al-Faishol Wonocoyo menjadi salah satu hal yang mendasar terhadap kemandirian anak, sehingga membuat anak tidak mau belajar mandiri dengan terus meminta bantuan orang tua dalam menyelesaikan segala tanggung jawabnya. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan keterlibatan orang tua terhadap kemandirian anak usia 3-4 tahun yang masih ditunggu di Satuan PAUD Sejenis Al- Faishol Wonocoyo Trenggalek. 2) Mendeskripsikan kemandirian anak usia 3-4 tahun yang tidak ditunggu di Satuan PAUD Sejenis Al-Faishol Wonocoyo Trenggalek. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan metode deskriptif kualitatif yang berisi uraian pernyatan dari berbagai narasumber dan penulis terkait kasus yang akan diteliti sesuai dengan keadaan yang sekarang terjadi. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif yang mencari suatu teori dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk melakukan observasi terhadap kasus yang sekarang terjadi. Hasil penelitiannya adalah 1) Keterlibatan orang tua yang menunggu anak saat jam belajar di SPS Al-Faishol, meliputi : a. Anak yang ditunggu pertama, anak belum mampu menjalankan kemandirian dengan baik, karena segala sesuatunya masih tergantung pada ibundanya yang menunggu. b. Anak yang ditunggu kedua, anak sudah lumayan dalam menjalankan kemandirian anak, walaupun pada kenyataannya masih sering meminta bantuan pada ibunda. Namun Ananda selalu berusaha untuk hidup mandiri sebaik mungkin. c. Anak yang ditunggu ketiga, anak belum mampu menjalankan kemandirian anak dengan semestinya. Anak ini sangat bergantung pada orang tuanya, apapun yang dilakukan selalu dibantu orang tua. Sehingga menyebabkan anak ini dinilai belum bisa mandiri atas apa yang menjadi tanggung jawabnya. 2) Kemandirian anak usia 3-4 tahun yang ditunggu dan tidak ditunggu orang tua di SPS Al-Faishol Wonocoyo Trenggalek, kemandirian anak yang ditunggu dan tidak ditunggu orang tua saat jam belajar dapat menghasilkan 3 aspek kemandirian, meliputi : a. Kemandirian nilai/value, anak yang ditunggu memiliki kemandirian yang kurang, mereka masih belum bisa membedakan mana perilaku baik dan mana yang masih salah. Berbeda dengan anak yang tidak ditunggu, mereka memiliki kemandirian yang bagus. b. Kemandirian perilaku/behavior, anak yang masih ditunggu belum mampu membuat keputusan sendiri, segala hal yang dilakukan selalu dibantu orang tuanya. Berbeda dengan anak yang tidak ditunggu, mereka mampu membuat keputusan sendiri walau tanpa bantuan orang lain. c. Kemandirian emosional/emotional, Anak yang masih ditunggu memiliki kemandirian yang kurang. Anak tersebut masih sulit dikendalikan dari segi emosionalnya, Sedangkan anak yang tidak ditunggu jika dilihat dari sisi kemandirian ini, lumayan bagus. Anak sudah mau menaati aturan yang berlaku dan belajar untuk tidak main seenaknya sendiri