METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA MATERI ALJABAR KELAS VII MTSN 6 TULUNGAGUNG

Skripsi dengan judul “Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah Ditinjau dari Kemampuan Matematika pada Materi Aljabar Kelas VII MTsN 6 Tulungagung” ini ditulis oleh Khorik Atul Fadila, NIM. 12204193245, pembimbing Dr. Syaiful Hadi, M.Pd. Kata kunci: Metakognisi, Memecahkan Masalah, Aljabar, Kemampuan Matematika Fenomena yang terjadi di sekolah pada kegiatan pembelajaran khususnya pelajaran matematika adalah kegiatan pada siswa saat memecahkan masalah belum berjalan dengan baik. Ketika siswa menerima masalah matematika, siswa merasa kesulitan dalam memahami masalah tersebut sehingga sulit untuk membuat pemisalan, merubah persamaan dalam model matematika, dan menyelesaikan masalah dengan benar. Jumlah siswa kelas VII E yaitu 32 siswa. Berdasarkan analisis yang dilakukan sebelum penelitian masih banyak siswa yang bmemiliki kemampuan matematika yang dibawah rata-rata. Oleh sebab itu, metakognisi sangat diperlukan ketika siswa mengerjakan soal supaya dapat meningkatkan kesadaran dalam berpikir, sehingga siswa mampu mengkaitkan konsep matematika yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan metakognisi siswa dengan kemampuan tinggi dalam memecahkan masalah materi Aljabar kelas VII MTsN 6 Tulungagung. (2) mendeskripsikan metakognisi siswa dengan kemampuan sedang dalam memecahkan masalah materi Aljabar kelas VII MTsN 6 Tulungagung. (3) mendeskripsikan metakognisi siswa dengan kemampuan rendah dalam memecahkan masalah materi Aljabar kelas VII MTsN 6 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data terdiri dari 32 siswa kelas VII-E, subjek penelitian diambil dari 6 siswa, masing-masing 2 siswa memiliki kemampuan tinggi, 2 siswa memiliki kemampuan sedang dan 2 siswa memiliki kemampuan rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) metakognisi siswa dengan kemampuan tinggi dalam menyelesaikan masalah aljabar mampu memenuhi indikator metakognisi pada tahap perencanaan (planning), pemantauan (monitoring) dan evaluasi (evaluation). (2) metakognisi siswa dengan kemampuan sedang dalam menyelesaikan masalah aljabar memenuhi indikator perencanaan (planning) dan pemantauan (monitoring). (3) metakognisi siswa dengan kemampuan rendah dalam menyelesaikan masalah aljabar hanya mampu memenuhi indikator pemantauan (planning)