PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI ASAM BASA MENGGUNAKAN ARTICULATE STORYLINE

Media pembelajaran berperan sangat penting dalam memvisualisasikan materi abstrak sehingga dapat membantu siswa memahami konsep yang bersifat abstrak. Materi asam basa seringkali dianggap sulit oleh siswa karena memuat konsep-konsep yang bersifat abstrak dan kompleks, sehingga dalam mempelajarinya diperlukan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran interaktif dapat membuat siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan diarahkan untuk berpikir kreatif. Namun media pembelajaran kimia saat ini masih memiliki beberapa kekurangan, seperti media pembelajaran kurang bervariasi, bahasa sulit dipahami dan kurangnya gambar pendukung materi membuat siswa cenderung bosan. Pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi asam basa menggunakan articulate storyline dapat dijadikan solusi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui proses pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi asam basa menggunakan articulate storyline, (2) Mengetahui tingkat validitas media pembelajaran interaktif pada materi asam basa menggunakan articulate storyline, (3) Mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif pada materi asam basa menggunakan articulate storyline. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4-D yang dimodifikasi menjadi 3-D. Penelitian dilaksanakan di MAN Kota Blitar dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPA berjumlah 37 siswa. Instrumen pengumpulan data berupa pedoman wawancara, angket kebutuhan siswa, angket validasi produk, dan angket respon siswa. Validasi dilakukan oleh 2 validator (1 dosen kimia dan 1 guru kimia) sebagai ahli materi dan ahli media dan akan diujicobakan dalam skala kecil sebanyak 37 siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Media pembelajaran interaktif pada materi asam basa menggunakan Articulate Storyline dikembangkan berdasarkan model 4-D dengan dimodifikasi menjadi 3 tahapan yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan) dan tahap develop (pengembangan). (2) Tingkat validitas berdasarkan validasi dosen ahli, menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan sangat valid dengan persentase skor sebesar 87,69% dan hasil validasi oleh guru kimia menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif sangat valid dengan persentase skor sebesar 90,25%. (3) Respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif memperoleh persentase skor sebesar 85,25% dengan kategori baik sekali