PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI 2018-2021

Financial distress adalah periode sebelum perseroan dinyatakan bangkrut atau dibubarkan, yang berdampak pada kesehatankeuangan perusahaan. Melemahnya finansial atau kegagalan dalam melakukan pembayaran utang secara tepat waktu adalahpenyebab financial distress. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perseroan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kinerja keuangan dengan financial distress pada perusahaan sektor barangkonsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio keuangan seperti rasio profitabilitas (ROA), rasio likuiditas (CR), rasioleverage (DER), dan rasio aktivitas (TATO) digunakan sebagai instrumen untuk mengukur kinerja keuangan. Penelitian inimerupakan bentuk penelitian kuantitatif yang memanfaatkan informasi sekunder dari laporan keuangan tahunan perusahaansektor barang konsumsi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu empat tahun, yaitu tahun 2018-2021.Purposive sampling digunakan dengan cara memilih sampel berdasarkan suatu kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkanpendekatan tersebut, sampel sebanyak 40 data dikumpulkan dari 10 perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI antaratahun 2018 sampai 2021. Teknik analisis data menggunakan aplikasi Eviews 10 yang digunakan untuk memproses analisisregresi data panel. Model prediksi kesulitan keuangan yang dikenal sebagai Altman Z-Score digunakan dalam riset ini. Temuanmenunjukkan bahwa secara parsial, rasio profitabilitas (ROA) secara signifikan berpengaruh positif terhadap financial distress . Rasio likuiditas (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Rasio leverage (DER) secara signifikanberpengaruh negatif terhadap financial distress. Rasio aktivitas (TATO) secara signifikan berpengaruh negatif terhadapfinancial distress. Secara simultan, rasio profitabilitas (ROA), rasio likuiditas (CR), rasio leverage (DER), dan rasio aktivitas(TATO) berpengaruh signifikan terhadap financial distress