PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA MELALUI PEMBIASAAN KEAGAMAAN (Studi Multisitus Di MI Darul Huda Tingal dan MI Miftahul Ulum Banggle 02)

Kata Kunci: Karakter Disiplin Siswa, Pembiasaan Keagamaan Pembentukan karakter juga dapat dikembangkan melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan dan juga pengondisian. Dalam membentuk sebuah karakter ada strategi yang dapat digunakan untuk terwujudnya karakter yang ingin dibentuk yaitu dinamakan dengan strategi forced formality yang mana pada prinsipnya ingin menegakkan disiplin dan melakukan pembiasaan kepada siswa untuk secara rutin melakukan sesuatu yang bernilai moral. Erat kaitannya pembiasaan keagamaan dengan pembentukan karakter disiplin, sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat mengarahkan siswa agar bias lebih maju dalam hal berfikir dan bersikap. Tujuan penelitian adalah pembiasaan keagamaan yang terdiri dari Yasin, Istigosah, dan Tahlil dalam pembentukan karakter disiplin siswa. Adapun identifikasi dari konteks penelitian tersebut adalah: (1) Untuk mendeskripsikan pembentukan karakter disiplin siswa melalui pembiasaan Yasin di MI Darul Huda Tingal dan MI Miftahul Ulum Banggle 02?; (2) Untuk mendeskripsikan pembentukan karakter disiplin siswa melalui pembiasaan Istigosah di MI Darul Huda Tingal dan MI Miftahul Ulum Banggle 02?; (3) Untuk mendeskripsikan pembentukan karakter disiplin siswa melalui pembiasaan Tahlil di MI Darul Huda Tingal dan MI Miftahul Ulum Banggle 02? Metode penelitian kualitatif, dan berdasarkan pada pembahasannya termasuk dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus multisitus. Metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini dijelaskan bahwa pembiasaan Yasin dilaksanakan pada awal waktu dan terdapat perubahan yang telah dirasakan oleh siswa bahwa dirinya menjadi karakter yang lebih tepat waktu dalam menjalankan. Pada pembiasaan Istigosah hal ini diharapkan siswa mampu memiliki perilaku dengan ukuran baik dan buruk yang didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama. Pada pembiasaan Tahlil sudah lama diterapakan rutin dan menjadi pembiasaan setiap 1 seminggu sekali. Jadi sebelum pelaksanaan pelajaran di kelas siswa langsung melanjutkan dengan membaca Tahlil bersama-sama di serambi masjid