Analisa Biaya Relevan dalam mengambil keputusan menerima atau menolak pesanan khusus: Studi kasus pada PT. Tirta Alam Tunggon Sragen

ABSTRAK Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan laba yang maksimum, sehingga setiap adanya peluang yang bisa mendatangkan keuntungan, maka perusahaan akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Salah satu diantara peluang yang bisa untuk menambah keuntungan adalah adanya apesanan khusus dari konsumen dengan harga yang lebih rendah dari harga standar. Akan tetapi disaat terjadinya pesanan khusus tersebut produksi yang terjadi didalam perusahaan belum mencapai kapasitas yang poenuh, sehingga apabila perusahaaan menerima pesanan khusus itu maka biaya yang dikeluarkan tidak sepenuhnya sama seperti produk standar. Disinilah pentingnya terhadap analisa tentang biaya relevan. Tujuan Dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kesimpulan tentang analisa biaya relevan yang digunakan dalam mengambil keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pada PT. Tirta Alam Tunggon, Sragen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari dokementasi, observasi, serta studi pustaka dengan mengambil dua variabel laporan keuangan yang ada dalam perusahaan. Dua laporan tersebut adalah laporan harga pokok produk serta laporan laba rugi. Dari dua variable tersebut kemudian dianalisis dengan data kuantitatif sehingga dapat diketahui perhitungan dari berbagai macam biaya yang ada dalam perusahaan dalam menghasilkan produk. Dari analisis yang dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak semua biaya menjadi relevan ketika perusahan menerima pesanan khusus dengan ketentuan aktivitas perusahaan belum mencapai kapasitas yang penuh. Sehingga di saat perusahaan menerima pesanan khusus yang berada dibawah standar harga normal, maka perusahaan masih memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan adanya pesanan khusus yang ada pada PT. Tirta Alam Tunggon, dapat diketahui apabila perusahaan menolak terhadap pesanan khusus maka penjualan sebesar Rp. 825.760.500,- dengan biaya produksi sebesar Rp. 781.451.400,- sehingga lana yang diperoleh sebesar Rp. 44.309.100,- Sedangkan apabila perusahaan menerima pesanan khusus, maka penjualan sebesar Rp. 910.235.500,- dengan biaya produksi Rp. 864.143.900,- sehingga laba menjadi Rp. 46.091.600,- Dengan demikian maka laba yang didapat akan lebih besar apabila perusahaan menerima terhadap pesanan khusus yaitu sebesar Rp. 1.782.500,