Pentingnya Efisiensi Modal Kerja untuk menjaga Likuiditas dan meningkatkan Rentabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula di Gempolkerep Gedeg Mojokerto

ABSTRAK Tujuan didirikannya suatu perusahaan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan yang besar pada dasarnya belum merupakan ukuran bahwa perusahaan telah mengelola modal kerjanya secara efisien. Efisiensi baru diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal yang menghasilkan laba dengan memperhatikan efisiensi. Namun pada kenyataannya perusahaan-perusahaan mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya tanpa memeperhatikan keefisiensian modal kerja. Berkaitan dengan adanya kecenderungan perusahaan tersebut,permasalahan yang timbul adalah, apakah besarnya laba yang diperoleh perusahaan disertai investasi modal kerja yang besar atau modal kerja yang kecil dengan tingkat perputaran yang tinggi. Disamping itu seberapa besar efisiensi modal kerja untuk dapat menjaga likuiditas serta meningkatkan rentabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Gempolkerep Gedeg Mojokerto. Melalui wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan, bagian administrasi dan keuangan, serta staf lain dan didukung teknik dokumentasi, observasi, serta menggunakan analisa ratio dilakukan pengukuran terhadap efisiensi penggunaan modal kerja pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Gempolkerep Gedeg Mojokerto, pengukuran dilakukan pada data keuangan tahun 2000-2003 dengan menggunakan metode deskriptif dan analisa ratio likuiditas, aktivitas, dan rentabilitas. Dari analisis rasio yang dilakukan diketahui bahwa pada umumnya kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan likuid, hal ini ditunjukkan dari cukup tingginya nilai Current Ratio (tertinggi 194,427% pada tahun 2000 dan terendah 132,408% pada tahun 2003) dan nilai Quick Ratio (tertinggi 141, 974 % pada tahun 2000 dan terendah 116,541 % pada tahun 2003) yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio aktivitas menunjukkan bahwa nilai perputaran dari receivable Turnover rata-rata 2 (dua) sampai 4 (empat) kali dalam satu tahun. Average Collection Period paling cepat 72,217 hari pada tahun 2002, Inventory Turnover paling cepat 19,546 kali pada tahun 2003, nilai average day's inventory paling cepat 18,418 hari pada tahun 2003 dan nilai working capital turnover paling banyak 892,398 kali pada tahun 2003. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari tahun ke tahun rata-rata juga menunjukkan tren positif, hal ini ditandai dari cukup besarnya nilai rata-rata tingkat rasio profitabilitas (OIR nilai tertinggi 42,513 % pada tahun 2001 dan terendah 23,223 % pada tahun 2003: OR tertinggi 75,523 % pada tahun 2003 dan terendah 64,814 % pada tahun 2001, NPM tertinggi 30,609 % pada tahun 2001 dan terendah 18,880% pada tahun 2003)