Hubungan Penyesuaian Diri dengan Psychological Well-Being Terhadap Anak yang Mengalami Residential Mobility di Keluarga Militer

Anak tentara memiliki risiko terdampak residential mobility karena tugas yang dijalankan orang tuanya. Migrasi geografis adalah aspek yang paling menegangkan dari tumbuh dalam keluarga militer. Pada situasi tersebut, individu perlu beradaptasi dengan lingkungan baru. Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru akan berpengaruh pada psychological well being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyesuaian diri dan psychological well-being terhadap anak yang mengalami residential mobility di keluarga militer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan partisipan penelitian (N=106) laki-laki dan perempuan, berusia 18-25 tahun, anak dari seorang TNI, mengalami kepindahan lebih dari 3 kali sejak ia menduduki kelas 6 SD (atau 12 tahun terakhir) yang diperoleh dengan menggunakan instrument Ryff Psychological well-being scale dan skala penyesuaian diri Schneiders. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier sederhana. Hasilnya, ada hubungan penyesuaian diri dan psychological well-being (R = 0.780, F = 161.683, P .001). Tingkat psychological well-being yang dimiliki partisipan berada pada kategori sedang cenderung rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Residential Mobility menimbulkan ketidaknyamanan partisipan penelitian. Ketrampilan menyesuaikan diri akan dibutukan untuk menjaga psychological well-being