Representasi Pelecehan Seksual Dalam Film Penyalin Cahaya.

Saat ini film juga menjadi media edukasi untuk masyarakat dari sebuah film. Seperti yang ada pada film “Penyalin Cahaya,” karya Wregas Bhanuteja yang menunjukan realita perjuangan korban pelecehan seksual. Film Penyalin Cahaya sebagai bentuk implementasi digital yang menyampaikan tentang isu pelecehan seksual di dunia pendidikan. Penelitian ini menganalisis gambaran pelecehan seksual yang ada di film Penyalin Cahaya dengan fokus permasalahan bentuk-bentuk pelecehan seksual dan penyebab terjadinya pelecehan seksual yang terjadi dalam film Penyalin Cahaya Karya Wregas Bhanuteja. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data utama dalam penelitian ini adalah film Penyalin Cahaya. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 fase yaitu tahapan reduksi data dan tahapan interpretasi data. Dalam penelitian ini ditemukan tiga pelecehan seksual, dua pelecehan seksual nonfisik ditunjukan ada scene jual beli foto tanpa izin dan pengambilan foto tanpa izin, lalu terdapat pelecehan seksual fiisk yaitu membuka baju korban tanpa adanya izin. Film Penyalin Cahaya juga memuat penyebab terjadinya pelecehan seksual yang terjadi dalam film. Adanya ketimpangan relasi kuasa dan gender yang terjadi antara korban dan pelaku seperti reputasi baik pelaku, adanya kuasa dari orang tua pelaku hingga kekuasaan ekonomi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan pelecehan atau kekerasan seksual dan meningkatkan kepedulian tentang pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar, khususnya di dunia pendidikan