Analisis Status Keberlanjutan Usahatani yang Mengikuti Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang

Program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) merupakan program yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan untuk ikut serta mengelola hutan dengan menanam tanaman semusim dengan konsep agroforestri. Adanya program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yang bertujuan untuk melestarikan hutan dan mensejahterahkan masyarakat sekitar kawasan hutan, sehingga program tersebut menjadikan masyarakat yang berada di Desa Bambang dapat melestarikan dan memanfaatkan kawasan perhutani dengan cara melaksanakan aktivitas pertanian yang meliputi berusahatani dan berternak sebagai mata pencaharian mayoritas penduduk disekitaran hutan di Desa Bambang (Winata dan Yuliana, 2012). Fokus dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang keberlanjutan pertanian terutama usahatani di lahan perhutani atau petani yang mengikuti program PHBM berdasarkan 5 aspek keberlanjutan (Suyitman et al., 2009), yaitu : aspek ekologi, ekonomi, sosial-budaya, teknologi, dan kelembagaan. Selain itu penelitian ini menjadi dasar identifikasi faktor penentu keberlanjutan pengembangan usahatani di Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang pada masa depan. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengidentifikasikan karakteristik dan pemanfaatan lahan perhutani untuk usahatani pertanian yang berada di Desa Bambang. (2) Menganalisis status dan indeks keberlanjutan usahatani di lahan perhutani di Desa Bambang. (3) Menganalisis atribut yang mempengaruhi keberlanjutan usahatani di lahan perhutani di Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di Dusun Pandanrejo Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa lokasi ini terdapat lahan usahatani masyarakat di hutan perum perhutani dan petani yang mengikuti program pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat (PHBM). Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober-November 2022. Metode analisis keberlanjutan dalam penelitian ini dilakukan pada lima dimensi yang masing-masing diidalamnya terdapat lima atribut dan dianalisis menggunakan metode multidimensional scaling (MDS) dengan software RapFarm (Rapid Appraisal for Farming) yang merupakan modifikasi dari program RapFish (Rapid Appraisal for Fisheries) yang dikembangkan oleh Fisheries Center, University of British Columbia (Kavanagh dan Pitcher, 2004). Menurut Fauzi A. (2019) bahwa fitur analisis pada RapFish yang dalam penelitian ini ialah RapFarm selain menghasilkan ordinasi ada juga hasil leverage. Analisis leverage dapat menentukan faktor-faktor atau atribut yang paling berpengaruh relatif terhadap atribut yang lain yang ditentukan oleh indeks terbesar. Semakin besar indeks leverage, maka atribut tersebut paling sensitif dibandingkan atribut yang lain. Penentuan atribut yang sensitif dilakukan berdasarkan urutan prioritasnya pada hasil analisis leverage dengan melihat bentuk perubahan Root Mean Square (RMS)