Perilaku Bermasyarakat Siswa SMPN 1 Kota Mojokerto (Studi Analisis Penyimpangan Nilai-Nilai Agama Islam)

Perkembangan teknologi informasi, termasuk media sosial, telah mempengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan. Meskipun memberikan banyak kemudahan dan manfaat, penggunaan media sosial di kalangan siswa sekolah menengah pertama dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kecanduan dan penyimpangan norma sosial serta agama. Kasus di Mojokerto, di mana seorang siswa meninggal akibat masalah media sosial, menegaskan pentingnya regulasi dan pendekatan yang seimbang dalam penggunaan teknologi di lingkungan pendidikan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku bermasyarakat sosial siswa SMPN 1 Kota Mojokerto dalam konteks penyimpangan nilai-nilai agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan melibatkan tiga key informan. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa bentuk penyimpangan nilai-nilai Islam dalam perilaku bermedia sosial siswa-siswa tersebut, seperti penyalahgunaan media sosial untuk berkomunikasi dengan lawan jenis tanpa memperhatikan batas-batas agama, penyebaran konten negatif atau tidak bermanfaat, menyebarkan hoaks, dan memamerkan kemewahan atau kehidupan glamor. Penyimpangan nilai-nilai Islam ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter dan moralitas siswa. Mereka dapat kehilangan sensitivitas terhadap ajaran agama dan nilai-nilai Islam yang seharusnya membimbing hidup mereka, serta memberikan contoh yang buruk bagi teman-teman sebayanya dan masyarakat yang melihatnya. Untuk mengatasi penyimpangan ini, perlu dilakukan upaya kolaboratif antara pihak sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. Peningkatan pemahaman tentang ajaran agama, etika, dan nilai-nilai moral perlu diberikan kepada siswa melalui pendekatan pendidikan yang holistik. Selain itu, kerjasama yang erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat diperlukan dalam memberikan pemantauan dan bimbingan yang intensif terhadap perilaku bermedia sosial siswa-siswa. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak negatif dari penyimpangan nilai-nilai Islam dalam perilaku bermedia sosial juga penting dilakukan melalui kampanye, seminar, atau diskusi. Kata Kunci: Bermedia Sosial, Penyimpangan, Nilai Isla