PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 MULTITEMPORAL UNTUK ESTIMASI SEBARAN POTENSI KEKERINGAN BERBASIS CLOUD COMPUTING

Kekeringan merupakan bencana alam yang sering terjadi terutama pada musim kemarau yang panjang, yang mengakibatkan keterbatasan ketersediaan air di tanah sehingga menyebabkan kekeringan di daerah tertentu. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, bencana kekeringan pada tahun 2019 melanda 59 desa di Sembilan kecamatan yang tersebar di Kabupaten Gresik. Dengan menggunkan citra landsat 8 pada waktu perekaman tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, penulis dapat menentukan daerah kekeringan menggunakan metode NDDI (Normalized Difference Drought Index). Pengolahan NDDI ini bertujuan mengetahui perubahan luas estimasi potensi kekeringan. Selain itu, dilakukakan pengolahan LST (Land Surface Temperature) pada citra satelit yang sama sebagai pendukung hasil klasifikasi kekeringan. Citra satelit di proses menggunakan Google Earth Engine untuk mempercepat waktu pemrosesan dan dari sana didapatkan hasil pengolahan menggunakan metode NDDI menunjukkan bahwa luas kelas sangat berat luas tertinggi pada tahun 2020 dengan luas 7.082,28 atau 5,7%. Hasil rata-rata LST yang paling tinggi sebesar 31,884 ˚C. Tidak semua wilayah di satu lokasi mengalami kekeringan dengan tingkat yang sama berdasarkan hasil analisis persebaran kekeringan. Oleh karena itu, ada kemungkinan wilayah yang sama dapat memiliki tingkat kekeringan yang berbeda-beda