Galeri Karya Disabilitas Tuna Daksa 2D di Kota Malang

Galeri Karya Disabilitas Tuna Daksa 2D di Kota Malang merupakan fasilitas komersil bagi para seniman disabilitas, disabilitas merupakan kondisi dari seseorang yang memiliki kemampuan berbeda dengan masyarakat pada umumnya, maka dari itu banyak orang yang memandang hanya dengan sebelah mata namun tak sedikit para disabilitas ini yang merupakan seniman dan memiliki banyak seni karya dan karya ini nantinya akan dipamerkan dan dijual baik kepada masyarakat Indonesia maupun Mancanegara. Selain itu, tujuan lain dari adanya fasilitas ini adalah untuk menjadikan Kota Malang memiliki wadah permanen yang dapat menampung karya-karya para seniman penyandang disabilitas, sehingga dapat menjadi tempat rujukan untuk acara jogja international disability art biennale yang diselenggarakan setiap 2 tahun di galeri R.J Katamsi Yogyakarta. Dengan support pemerintah Kota Malang yang ingin mewujudkan Kota Malang ramah disebilitas agar hak setiap manusia disetarakan. Metode Perancangan yang digunakan adalah Design Thinking yang terdiri dari 3 tahapan utama yaitu Understand, Explore, dan Materialize, pendekatan arsitektur yang digunakan dalam Galeri Seni Karya Disabilitas Tuna Daksa 2D di Kota Malang ini melalui pertimbangan sirkulasi sebagai dasar dalam penataan ruang sehingga tercipta sirkulasi yang sangat maksimal mengingat Tema perancangan yang digunakan dalam perancangan ini adalah arsitektur perilaku yang dimana rancangan bangunan diharuskan memberikan kenyamanan terhadap penggunanya dan tak hanya sirkulasi, pada bangunan ini juga menerapkan pewarnaan bangunan dengan warna-warna earth tone sehingga memberikan kesan tenang dan nyaman, kemudian dengan penerapan guilding block pada bangunan, dan penggunaan Ramp dengan kemiringan 6° dan bordes disetiap 9M serta penyediaan Lift pada fasilitas ini. Dengan demikian diharapkan fasilitas ini dapat menjadi jawaban dari isu Kota Malang yang mampu menjadi wadah permanen untuk para seniman penyandang disabilitas yang Kreatifitas di Kota Malang, dan juga dapat memfasilitasi acara JDA serta dapat menjadi pusat apresiasi karya para seniman penyandang disabilitas nasional maupun mancanegara