Pengaruh Tambahan Penghasilan Pegawai dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah

Kepuasan kerja yang baik secara langsung meningkatkan kinerja organisasi, namun sayangnya, dalam laporan organisasi publik, sering kali aspek kepuasan pegawai diabaikan meskipun pembahasan lebih fokus pada kinerja pegawai. Tambahan Penghasilan Pegawai sebagai sebuah bentuk insentif dan Budaya Organisasi disinyalir mempengaruhi kepuasan kerja tersebut. Merujuk pada masalah penelitian, maka penelitian ini akan mengkaji Pengaruh Tambahan Penghasilan Pegawai dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah. Kepuasan kerja dalam Teori Dua Dimensi Kepuasan Kerja oleh Frederuck Herzberg dapat diukur dengan dua faktor, yaitu faktor Hygiene yang berupa upah, kondisi kerja, kebijakan organisasi, keamanan, supervisi, dan faktor Motivator yang berupa pencapaian, rekognisi, pekerjaan tersebut, tanggung jawab, dan perkembangan. Tambahan Penghasilan Pegawai diukur dengan kelas jabatan, beban kerja, dan kehadiran. Sementara budaya organisasi diukur dengan pelaksanaan norma, pelaksanaan nilai-nilai, kepercayaan dan filosofi, pelaksanaan kode etik, pelakasanaan seremoni, dan sejarah organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi Kendall Tau-c, Koefisien Konkordansi Kendall W dan Regresi Ordinal. Sampel penelitian berjumlah 61 orang yang ditentukan berdasarkan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil analisis ini adalah: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tambahan penghasilan pegawai terhadap kepuasan kerja sebesar 31,8 persen. (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 42,9 persen. (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tambahan penghasilan pegawai dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 50,6 persen. Tambahan Penghasilan Pegawai dan Budaya Organisasi terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Berdasarkan hasil tersebut penting bagi organisasi untuk menetapkan kebijakan insentif finansial yang adil dan sesuai, membangun dan memperkuat budaya organisasi yang positif dan inklusif, serta memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja tersebut