IMPLEMENTASI PENGAWASAN PARTISIPATIF PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020 (STUDI DI BAWASLU KABUPATEN DOMPU)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan wujud nyata dari demokrasi dan menjadi sarana bagi rakyat dalam menyatakan kedaulatan. Pengawasan partisipatif adalah upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan dan keterlibatan masyarakat menjadi langkah strategi mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik untuk menekan potensi kecurangan. Pengawasan partisipatif masyarakat dalam pesta demokrasi menjadi tolak ukur kesuksesan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Dompu Pada Pilkada Tahu 2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan dilakukan selama 1 (Satu) bulan. Jenis dan sumber data yaitu data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data diantaranya adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Model pengawasan partisipatif yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Dompu sudah mencakup ketiga model yaitu Terbatas, meluas dan berbasis isu. Model pengawasan partisipatif terbatas terdiri dari forum warga, model pengawasan partisipatif meluas mencakup pendidikan pengawas partisipatif, model pengawasan berbasis isu mencakup kampung pengawasan. Selain itu bentuk pengawasan partisipatif yang dijalankan oleh Bawaslu Kabupaten Dompu yaitu Pengawasan Berbasis Teknologi informasi (Gowaslu), Forum Warga Pengawasan Pemilu, Gerakan Pengawas Partisipatif Pemilu (GEMPAR) dan Saka Adhyasta Pemilu seperti melakukan Sosialisasi Kampung Pengawasan dan Pengukuhan Kampung Pengawasan Partisipatif. Faktor yang mempengaruhi pengawasan partisipatif yaitu faktor internal dan faktor eksternal