STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR KEBON ROEK AMPENAN

Pasar Kebon Roek Ampenan sebagai pusat perdagangan bagi masyarakat Ampenan dan sekitarnya dijadikan sebagai sumber kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam proses jual beli secara tidak langsung menggunakan bahan-bahan pembungkus seperti plastik, kertas dedaunan. Di samping menggunakan alat pembukus juga barang jualan, ada barang-barang mudah merusak seperti sayuran-sayuran, tomat, buah-buahan, ikan, jajan kadarluarsa. Semua itu menimbulkan tumpukan sampah yang membawa masalah bagi kebersihan lingkungan Kebon Roek. Menununjuk pada uraian di atas peneliti berkeyakinan dapat mencapai tujuan memecahkan pengelolaan sampah di pasar Kebon Roek Ampenan. Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif kualitatif, Penelitian kualitatif untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan gejala dan kelompok tertentu untuk menentukan adanya suatu gejala dalam masyarakat. Teknis analisis menggunakan analisis SWOT Dengan menentukan faktor internal guna mengidentifikasikan kekuatan adanya dukungan dari pemerintah terhadap pengelolaan sampah di pasar tersebut, kelemahan kekurangan tempat pewadahan atau kontainer serta faktor eksternal untuk mengidentifikasikan peluang bisa di daur ulang lagi menjadi pupuk organik dan ancaman hanya kurang kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Maktris SWOT digunakan untuk merumuskan isu-isu startegis strategi sampah di pasar Kebon Roek Ampenan. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara pengelolaan sampah yang sekarang ini dijalankan adalah dengan perencanaan melakukan pembinaan dengan baik namun masyarakat yang masih kurang peduli terhadap kebersihan khususnya di pasar Kebon Roek Ampenan, Selain itu pelaksanaan melalui kedispilinan pengelololaan sampah masih belum efektif. Adapun strategi pengelolaan sampah yang dihasilkan dari aktifitas masyarakat dengan melakukan sistem pewadahan, pengakutan dan pembuangan akhir.Dari permasalah sampah yang ditumpukan tentu harus ada sistem perencanaan yang baik untuk menanganinya. Menurut peneliti dari hasil pengamatan ditemukan di pasar Kebon Roek Ampenan yang menjadi masalah adalah hanya dua TPS untuk menampung sampah dari masyarakat pedagang, dan lingkungan masyarakat kelurahan Ampenan yang kurang disiplin serta daya tampung sampah hanya dua kontainer belum cukup untuk menampung sampah di pasar Kebon Roek