KEABSAHAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE DITINJAU BERDASARKAN PASAL1867 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Larasati Apriliani Dwi. 5116500059 Keabsahan Tanda Tangan Elektronik Dalam Perjanjian Jual Beli Online Ditinjau Berdasarkan Pasal 1867 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata : Prodi Studi Ilmu Hukum Universitas Pancasakti Tegal 2023 Penelitian Tentang “ Keabsahan Tanda Tangan Elektronik Dalam Perjanjian Jual Beli Online Ditinjau Berdasarkan Pasal 1867 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”. Menurut Pasal 1867 KUH Perdata pembuktian dengan penulisan dilakukan dengan tulisan-tulisan otentik maupun dengan tulisan-tulisan di bawah tangan. Akta adalah surat sebagai alat bukti yang diberi tandatangan, memuat peristiwa yang menjadi dasar suatu hak atau perikatan dibuat untuk pembuktian. Bukti surat terdiri dari surat yang merupakan akta dan surat lain yang bukan merupakan akta. Kekuatan hukum tanda tangan elektronik disamakan dengan tanda tangan manual sebagaimana dijamin dalam penjelasan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Tetapi masih banyak pihak yang belum memahami bagaimana kedudukan tanda tangan elektronik memenuhi persyaratan dan standar, khususnya sebagai alat pembuktian. Dokumen elektronik dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah, hal itu mengacu kepada Undang-Undang Informasi dan transaksi elektronik, suatu dokumen elektronik dinyatakan sah untuk dijadikan alat bukti, apabila menggunakan sistem elektronik yang aman, serta memenuhi persyaratan minimum. Kata Kunci: Tanda Tangan,Elektronik,Jual Beli Onlin