Studi Sosiologi Agama Terhadap Eksistensi dan Peran Bissu Dalam Tradisi Adat Suku Bugis di Pangkajene Kepulauan Sulawesi Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi dan peran Bissu dalam tradisi adat suku Bugis melalui ritual Mappalilli’ di Pangkajene Kepulauan Sulawesi Selatan mengenai sejarah, kebudayaan, nilai, dan ritual yang masih dijalankan oleh Bissu dan masyarakat. Menjadi salah satu bagian dari kekayaan suku, etnis, dan kebudayaan yang ada di Indonesia, suku Bugis menampilkan corak kebudayaan tersendiri yang begitu unik dan istimewa melalui keberadaan Bissu sebagai pemimpin spiritual masyarakat adat Bugis di Sulawesi Selatan. Bissu mendapatkan penghormatan tertinggi sebagai pemimpin spiritual masyarakat terutama pada masa kerajaan-kerajaan Bugis Berjaya. Penghormatan diberikan karena pengetahuan tentang keberagaman adat, ritual, tradisi, bahkan teknik pengobatan serta dunia mistis yang membawa nilai-nilai tersendiri dalam kehidupan masyarakat suku Bugis di Sulawesi Selatan. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan wawasan penelitian tentang Bissu di Sulawesi Selatan dengan perspektif sosiologi agama Emile Durkheim yang nantinya dapat menjadi referensi bagi lembaga kebudayaan terkait, akademisi, atau peneliti lainnya dalam usaha mengenal dan melestarikan kebudayaan khususnya tradisi leluhur suku Bugis melalui Bissu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan yang kualitatif. Metode yang digunakan melalui metode observasi lapangan dan wawancara yang tidak terstruktur ditambahkan dengan landasan teori pustaka untuk menguatkan argumen penelitian ini. Melalui penelitian ini maka didapatkan suatu hasil tinjauan mengenai bagaimana eksistensi dan peran Bissu dalam tradisi adat suku Bugis di Pangkajene Kepulauan Sulawesi Selatan serta penerapan teori Sosiologi Agama Durkheim yang mampu menciptakan keterikatan sosial dalam masyarakat melalui ritual adat Mappalilli’