Hubungan lama Pengobatan dengan tingkat Stres pada pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Oesapa

Pendahuluan: Penderita Tuberkulosis memerlukan beberapa waktu untuk pengobatan, dengan lama pengobatan yaitu selama 6 sampai 8 bulan. Untuk mencapai penyembuhan, pengobatan TB harus dilakukan dengan panduan (kombinasi) beberapa macam obat, sehingga tidak jarang pasien berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai yang berakibat pada kegagalan dalam pengobatan TB. Efek lamanya pengobatan tersebut bagi pasien yaitu menjadi bosan sehingga memungkinkan seseorang dengan TB mengalami stres. Tujuan penelitian: untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan lama pengobatan dengan tingkat stres pada pasien tuberkulosis di Puskesmas Oesapa Kota Kupang. Metode penelitian: yaitu dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan cara Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien tuberculosis yang berada di wilayah kerja Puskesmas Oesapa Kota Kupang., sebanyak 40 responden, pengambilan data menggunakan kuesioner Tingkat Stres yaitu DASS 42 dan lembar rekam medis. Hasil penelitian: hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara lama pengobatan dengan tingkat stres di Puskesmas Oesapa Kota Kupang dengan p-value = 0,002. Diskusi dan Kesimpulan: Diharapkan pasien patuh dan konsisten dalam menjalani masa pengobatan sehingga dapat mencapai penyembuhan yang ditargetkan