Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Oesapa Kota Kupang

Status gizi diketahui melalui prevalensi anak umur 1-5 tahun karena golongan umur tersebut paling rentan terhadap gangguan gizi. di Indonesia menunjukkan bahwa balita terjadi permasalahan gizi, terdiri atas mengalami gizi buruk sebanyak 3,9% balita dan gizi kurang sebanyak 13,8% balita. kecenderungan dari masyarakat sekitarnya dimana kebanyakan orang tua tidak membawah anaknya lagi ke Puskesmas atau Posyandu untuk menilai status gizinya sehingga angka kejadian gizi tidak terkontrol. penelitian ini bersifat deskriptif dan subjek penelitian ibu yang memiliki anak balita di wilayah kerja puskesmas oesapa kota kupang dengan sampel 92 ibu balita dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pola makan makan pada balita mayoritas baik (69.6%), pendapatan keluarga mayoritas Rp 1.500.000 (55.4%), Pekerjaan Ibu mayoritas tidak bekerja (38%), Pengetahuan Ibu Mayoritas Baik (76.1%). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa Kota Kupang dengan jumlah sampel 92 Responden maka dapat disimpulkan Sebagai berikut : Pola makan pada balita di wilayah kerja puskesmas oesapa , dari 92 responden mayoritas baik ( 69.6%) Pendapatan keluarga Mayoritas Rp1.500.000 sebanyak 51 responden (55.4%)pekerjaan ibu mayoritas IRT sebanyak 35 responde (38%), Pengetahuan ibu mayoritas Baik sebanyak 70 responden (76.1%)