Aktivitas Ekstrak Batang Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) sebagai Antioksidan dan Antibakteri terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus

Indonesia memiliki keragaman spesies tumbuhan yang luas dan tersebar di berbagai wilayah. Tumbuhan-tumbuhan ini menunjukkan variasi signifikan dalam bentuk, struktur tubuh, jumlah, dan karakteristik lainnya. Salah satu contoh tumbuhan yang memiliki keberagaman ini adalah bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk.), yang telah lama digunakan oleh Suku Dayak sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit. Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi kandungan senyawa seperti saponin, flavonoid, fenolik, dan tannin dalam tanaman ini, yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak ekstrak metanol batang bajakah tampala terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan mengukur aktivitas antioksidannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kirby-Bauer untuk menguji sifat antibakteri, metode DPPH untuk mengukur aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak batang bajakah tampala mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan diameter rerata zona hambat sebesar 11,27 mm pada konsentrasi 25 mg/ml, 12,26 mm pada konsentrasi 50 mg/ml, dan 14,34 mm pada konsentrasi 100 mg/ml. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan inhibisi tergolong dalam kategori lemah. Selain itu, hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC50 sebesar 1,208 ppm, yang mengindikasikan bahwa ekstrak batang bajakah tampala memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kata kunci: antibakteri, antioksidan, Spatholobus littoralis Hassk., S. aureus. / Indonesia boasts a vast diversity of plant species distributed across various regions. These plants exhibit significant variations in terms of form, body structure, quantity, and other characteristics. An exemplary specimen demonstrating such diversity is Spatholobus littoralis Hassk., commonly known as bajakah tampala. This plant has long been employed by the Dayak ethnic group as a traditional remedy for various ailments. Previous studies have identified compounds such as saponins, flavonoids, phenolics, and tannins within this plant, showcasing antibacterial and antioxidant properties. The objective of this research is to examine the impact of methanol extract from the stems of bajakah tampala on the growth of S. aureus bacteria and to measure its antioxidant activity. The research employed the Kirby-Bauer method to assess antibacterial properties and the DPPH method to measure antioxidant activity. The findings indicate that the methanol extract from bajakah tampala stems can inhibit the growth of S. aureus bacteria, with an average zone of inhibition measuring 11.27 mm at a concentration of 25 mg/ml, 12.26 mm at 50 mg/ml, and 14.34 mm at 100 mg/ml. These results categorize the inhibitory capability as moderate. Additionally, the antioxidant activity test yielded an IC50 value of 1.208 ppm, signifying that the bajakah tampala stem extract exhibits very strong antioxidant activity. Keywords: antibacterial, antioxidant, Spatholobus littoralis Hassk, S. aureu