Analisis Penegakan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Putusan: NO 35/PID.SUS/2022/PN. MDN)

Dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 32/Pid.Sus. Anak/ PN. Mdn, hakim sebagai penegak hukum menggap bahwa kasus yang dilakukan anak merupakan Tindak Pidana Pencurian dengan kekerasan, bukan Tindak Pidana Pencurian dengan umum. Penelitian ini bertujuan tentang penegakan hukum yang dipakai sudah tepat karena anak merupakan salah satu asset negara dan pertimbangan hakim tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan terhadap anak mendapatkan perlindungan hukum sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang perlindungan anak, dan hakim sudah benar sebagai penegak hukum dan telah mengikuti aturan yang sudah dibuat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang nomor 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana anak dan Undang-undang nomor 81 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana. Kata Kunci: Penegakan Hukum, Anak. / In the Medan District Court Decision Number 32/Pid.Sus. Child/ PN. Mdn, judges as law enforcers consider that cases committed by children constitute criminal acts of theft with violence, not criminal acts of theft in general. This study aims at law enforcement that is used correctly because children are one of the assets of the state and judges' considerations regarding the crime of theft with violence against children get legal protection as stipulated in the Child Protection Act, and judges are correct as law enforcers and have follow the rules that have been made as stipulated in Law number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System and Law number 81 of 1981 concerning Criminal Procedure Law. Keyword: Law enforcement, So