Faktor Ibu yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Paraman Ampalu Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2023

Tujuan Penelitian: Prevalensi stunting di Puskesmas Paraman Ampalu tinggi sebesar 26,9%. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor ibu yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Paraman Ampalu Kabupaten Pasaman Barat tahun 2023. Metode: Desain penelitian ini menggunakan case control. Populasi adalah balita stunting dan tidak stunting dengan sampel 32 kasus dan 64 kontrol. Teknik sampel dilakukan dengan simple random sampling dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Hasil uji bivariat pada variabel pendapatan keluarga (p-value=0,018), pengetahuan ibu (p-value=0,000), pola asuh ibu (p-value=0,000), kunjungan ANC (p-value=0,000), dan kunjungan posyandu (p-value=0,028) berhubungan dengan kejadian stunting. Variabel status imunisasi tidak berhubungan (p-value=0,155) dengan kejadian stunting. Pola asuh ibu merupakan faktor ibu yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan OR=87,369. Kesimpulan: Pola asuh ibu merupakan faktor ibu yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Oleh karena itu, perlu peningkatan edukasi dan penguatan khusus bagi balita stunting, serta pembinaan kader terkait penerapan pola asuh yang baik