PENGARUH BEBERAPA PELARUT ASAM TERHADAP VISKOSITAS DAN SUHU DENATURASI DISPERSI KOLOIDAL KOLAGEN DARI KULIT IKAN GABUS (Channa striata)

Dispersi koloidal kolagen kulit ikan gabus (Channa striata) dapat dibuat dengan mendispersikan kolagen dalam pelarut asam. Jenis pelarut asam dapat mempengaruhi interaksi antar molekul kolagen sehingga mengakibatkan perubahan nilai viskositas serta stabilitas termal dari dispersi koloidal kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan viskositas intrinsik serta suhu denaturasi dispersi koloidal kolagen dalam beberapa pelarut asam yaitu asam asetat 0,5 M, asam laktat 0,1 M dan asam sitrat 0,1 M. Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari pemeriksaan bahan baku kolagen kulit ikan gabus (Channa striata), persiapan pelarut dan dispersi koloidal kolagen, serta karakterisasi penentuan viskositas intrinsik dan suhu denaturasi. Viskositas intrinsik dan suhu denaturasi ditentukan berdasarkan metode viskometrik menggunakan viskometer Brookfield. Dispersi koloidal kolagen dalam masing-masing pelarut asam memberikan nilai viskositas intrinsik dan suhu denaturasi yang berbeda. Nilai viskositas intrinsik dispersi koloidal kolagen dalam asam asetat, asam sitrat dan asam laktat berturut-turut adalah 9,67; 6,02; dan 2,70 dL/g. Suhu denaturasi dispersi koloidal kolagen dalam asam asetat, asam laktat dan asam sitrat berturut-turut adalah 35,2; 32,9; dan 32,3°C. Suhu denaturasi tertinggi menunjukkan stabilitas termal yang lebih baik dimiliki oleh dispersi koloidal kolagen dalam asam asetat. Dengan demikian, penggunaan jenis asam organik yang berbeda sebagai pendispersi kolagen berpengaruh terhadap viskositas serta suhu denaturasi dispersi koloidal kolagen kulit ikan gabus (Channa striata). Kata kunci: kolagen, kulit ikan gabus, dispersi koloidal, viskositas intrinsik, suhu denaturasi