Hubungan Spiritualitas dengan Resiliensi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang

Perawat merupakan profesi yang rentan mengalami stres, tekanan dan kesulitan kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan. Bagi perawat tidak mudah untuk menjalankan perannya, sehingga perawat membutuhkan resiliensi. Resiliensi sebagai faktor protektif bisa berubah dan dipengaruhi oleh spiritualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen spiritualitas dengan variabel dependen resiliensi pada perawat di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 156 responden yang dipilih menggunakan propotional random sampling. Instrumen yang digunakan Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dan Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality (BMMRS). Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas dan resiliensi pada perawat tinggi dengan nilai tengah spiritualitas 38 (terendah 31 dan tertinggi 48) dan nilai tengah resiliensi 76.5 (terendah 54 dan tertinggi 99). Terdapat hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan resiliensi (p < 0.001) dengan arah korelasi positif, kekuatan korelasi yang lemah (r = 0.340). Artinya, semakin tinggi spiritualitas maka semakin tinggi resiliensi pada perawat. Diharapkan bagi rumah sakit membuat program untuk menjaga stabilitas spiritualitas dan resiliensi pada perawat, seperti diadakan kajian mingguan, adanya laporan amalan harian, membiasakan sedekah sebelum bekerja, pemberian motivasi atau dilaksanakan pelatihan manajemen stres