STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN GURU DENGAN MURID PENYANDANG AUTISME DALAM MEMENUHI CAPAIAN PEMBELAJARAN DI SLB AUTISMA YPPA BUKITTINGGI

Keterbatasan yang dimiliki oleh anak penyandang autisme, anak tersebut diharapkan tetap dapat memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah. Agar dapat memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditentukan, tentunya diperlukan strategi komunikasi pendidikan khusus yang dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Penelitian dilaksanakan di SLB Autisma YPPA Bukittinggi. Pada penelitian ini, komunikasi guru dan murid pada saat proses pembelajaran dianalisis menggunakan teori interaksionisme simbolik dan strategi komunikasi pendidikan yang digunakan untuk dapat memenuhi capaian pembelajaran dianalisis menggunakan teori belajar kognitif yang digagas oleh Robert M. Gagne. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru lebih dominan dalam melakukan komunikasi dibandingkan murid. Strategi komunikasi pendidikan yang digunakan oleh guru pada kelas terapi yakni guru sebagai pembimbing, dan pada kelas klasikal strategi komunikasi pendidikan yang digunakan adalah guru sebagai penceramah dan pembimbing. Capaian pembelajaran pada kelas terapi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan murid, sedangkan pada kelas klasikal capaian pembelajaran telah ditetapkan sesuai tingkata