Analisis Sebaran Pencemaran Udara Emisi Dan Ambien Di Kab. Pasaman Barat Akibat Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi sumber pencemaran dan menganalisis tingkat pencemaran untuk parameter TSP (Debu), partikulat, NO2 dan SO2 serta memetakan penyebarannya sehingga ditentukan strategi pengendalian pencemaran udara. Penelitian dilakukan pada 9 (sembilan) pabrik kelapa sawit yang tersebar di seluruh Kabupaten Pasaman Barat. Data yang digunakan merupakan data sekunder pada Dinas Lingkungan Hidup selama Tahun 2013-2017 untuk melihat perkembangan pencemaran udara dan memvalidasinya dengan data Tahun 2020. Dilakukan analisis deskriptif terhadap data dan analisis overlay untuk peta sebaran yang menggunakan aplikasi ArcGIS. Hasil yang diperoleh pada udara ambien tidak terdapat data pengujian yang melebihi baku mutu udara yang ditentukan dengan nilai tertinggi untuk parameter TSP (Debu) sebesar 216,10 µg/m3 di Tahun 2013 pada PT. D, parameter NO2 22,13 µg/m3 di Tahun 2013 pada PT. B dan parameter SO2 sebesar 51,28 µg/m3 pada PT. A di Tahun 2015. Sedangkan pada udara emisi terjadi pencemaran udara yang bersumber dari insinerator. Parameter SO2 insinerator di PT. A Tahun 2014 diperoleh 1013,17 mg/Nm3 dan Tahun 2015 diperoleh 1242,81 mg/Nm3. Parameter partikulat diperoleh hasil pengujian yang melebihi baku mutu pada PT. G di Tahun 2015 dengan nilai sebesar 538,26 mg/Nm3, pada PT. A sebesar 631,13 mg/Nm3 di Tahun 2014, 457,12 mg/Nm3 di Tahun 2015 dan 355,67 mg/Nm3 di Tahun 2016. Pada insinerator dilakukan pengendalian dengan menerapkan teknologi cyclone pada cerobong insinerator dan modifikasi ruang pembakaran insinerator. sedangkan pada daerah terdampak dengan menerapkan barrier berupa penanaman pepohonan. Kata kunci : emisi, ambien, sawit, sebaran, peta, ArcGI