Sifat Fisik dan Sifat Kimia Kertas Berbahan Baku Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.): Manufacture of paper material from oil palm fronds

Oil palm (Elaeis guineensis, Jack) is a source of income for millions of farming families, a source of foreign exchange, a provider of employment, as well as a driver for the growth and development of downstream palm oil-based industries in Indonesia. Oil palm fronds are solid waste originating from oil palm plantations. Paper is a thin material that is produced by compressing the fibers derived from the pulp. The process of making pulp is by separating lignin compounds to get cellulose fibers from wood. This study aims to utilize palm fronds to be used in making paper according to SNI. The stages of this research were chopping, washing, boiling, soaking NaOH, soaking H2O2, grinding, adding talcum, molding and drying in an oven at 75 0C, 80 0C, 85 0C. As many as 64% of panelists stated that the paper produced with a drying temperature of 75 0C was white while at 80 0C as many as 62% of panelists stated that the paper produced was white and at 85 0C as many as 56% stated that the paper was white and in accordance with SNI 4733 The texture of the paper produced at a drying temperature of 75 0C was 76% of the panelists who stated that the resulting paper had a smooth texture while at 80 0C there were 66% who stated that the texture of the paper was smooth and at 85 0C as many as 62% stated the texture of the paper was smooth and according to SNI 0439 The water content of the paper produced at a drying temperature of 75 0C obtained an average of 1.9%, at 80 0C it was only 1.8% and with a drying temperature of 85 0C a high moisture content was obtained, namely 1.6%, but this result is still in accordance with SNI 0439, namely the maximum 2%. The average grammage value of paper produced at a drying temperature of 75 0C is 76.1 g/m2, at a temperature of 80 0C it is 79.9 g/m2 and at a drying temperature of 85 0C it is 85.3 g/m2 where this value is still in accordance with SNI 0439, namely a minimum of 50 g/m2Kelapa sawit (Elaeis guineensis, Jack) merupakan sumber pendapatan bagi jutaan keluarga petani, sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis kelapa sawit di Indonesia. Pelepah kelapa sawit merupakan limbah padat yang berasal dari perkebunan kelapa sawit. Kertas adalah bahan tipis yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Proses pembuatan pulp adalah dengan cara pemisahan senyawa lignin untuk mendapatkan serat selulosa dari kayu. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan pelepah sawit untuk dimanfaatkan pada pembuatan kertas yang sesuai SNI. Tahapan penelitian ini adalah pencacahan, pencucian, perebusan, perendaman NaOH, perendaman H2O2, penghalusan, penambahan talcum, pencetakan dan pengeringan dengan oven pada suhu 75 0C, 80 0C, 85 0C. Sebanyak 64% panelis menyatakan bahwa kertas yang dihasilkan dengan suhu pengeringan 75 0C berwarna putih sedangkan pada suhu 80 0C sebayak 62% panelis yang menyatakan bahwa kertas yang dihasilkan berwarna putih dan pada 85 0C sebanyak 56% yang menyatakan kertas berwarna putih dan sesuai dengan SNI 4733. Tekstur kertas yang dihasilkan pada suhu pengeringan 75 0C ada 76% panelis yang menyatakan kertas yang dihasilkan bertekstur halus sedangkan pada 80 0C ada 66% yang menyatakan bahwa tekstur kertas halus dan pada 85 0C sebanyak 62% yang menyatakan tekstur kertas halus serta sesuai  SNI 0439. Kadar air kertas yang dihasilkan pada suhu pengeringan 75 0C diperoleh rata-rata 1.9%, pada 80 0C hanya 1.8% dan dengan suhu pengeringan 85 0C diperoleh kadar air yang tinggi yaitu sebesar 1.6 %, namun hasil ini masih sesuai dengan SNI 0439 yaitu maksimal 2%. Rata-rata nilai gramatur kertas yang dihasilkan pada suhu pengeringan 75 0C sebesar 76.1 g/m2, pada suhu 80 0C sebesar 79.9 g/m2 dan pada suhu pengeringan 85 0C sebesar 85.3 g/m2 dimana nilai ini masih sesuai dengan SNI 0439 yaitu minimal 50 g/m2