Studi Komparatif Pola Rekrutmen Bacaleg Perempuan PPP dan PAN di Kota Tangerang

This research aims to examine the political recruitment process carried out by two Islamic Nationalist Parties in recruiting female Bacaleg in the 2019 Legislative Election in Tangerang City. The discussion regarding women's participation in political contestation is still an interesting issue because the political world is believed to be a realm that is thick with patriarchal culture, so it often causes unfair treatment received by women when they try to attend through political recruitment activities organized by political parties. Hazan and Rahat's theory of political party organizing related to political recruitment was used to dissect the field findings. This study uses qualitative research methods descriptive case study approach with comparative structure. The result of this study is that PPP and PAN in recruiting female candidates apply the same pattern, which tends to lead to exclusivity and its implementation is in accordance with Article 29 paragraph (2) of Law Number 2 of 2011 concerning Political Parties, because these two parties carry out political recruitment openly. The reason for the lack of women occupying numbers 1 and 2 is due to the lack of value weight from women which affects the process of assigning sequence numbers for candidates.  Riset ini bertujuan untuk mengkaji proses rekrutmen politik yang dilakukan oleh dua Partai Islam Nasionalis dalam merekrut Bacaleg perempuan pada Pileg 2019 di Kota Tangerang. Perbincangan terkait partisipasi perempuan dalam kontestasi politik masih menjadi isu menarik karena dunia politik dipercayai sebagai ranah yang kental dengan budaya patriarki, sehingga kerap menimbulkan perlakuan tidak adil yang diterima oleh kaum perempuan manakala mereka berusaha untuk hadir melalui kegiatan rekrutmen politik yang diselenggarakan oleh partai politik. Teori pengorganisasian partai politik terkait rekrutmen politik milik Hazan dan Rahat digunakan untuk membedah temuan lapangan. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan studi kasus deskriptif dengan struktur komparatif. Hasil penelitian ini adalah PPP dan PAN dalam melakukan rekrutmen Bacaleg perempuan menerapkan pola yang sama, yakni cenderung mengarah ke eksklusif dan pelaksanaannya telah sesuai dengan Pasal 29 ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, karena kedua partai ini melaksanakan rekrutmen politik secara terbuka. Alasan sedikitnya perempuan menduduki nomor urut 1 dan 2 disebabkan oleh minimnya bobot nilai dari perempuan yang memengaruhi proses penetapan nomor urut bagi Bacaleg