Strukturalisme Linguistik Sebagai Pendekatan Tafsir Kontemporer; Kajian Kritis: strukturalisme linguistik, Ferdinand de Saussure, tafsir al-Qur’an,

This paper is titled "Linguistic Structuralism as a Contemporary Interpretative Approach." The research presented in this paper is conducted using a library research model and is presented in a descriptive-analytical framework. It seeks to describe the language analysis methods used by some Islamic scholars as approaches to reading the Quran. The method in question is Linguistic Structuralism, which was developed by Ferdinand de Saussure. Linguistic Structuralism, originally a study of pure language, has found its place as an analytical tool in the hands of Islamic scholars. This linguistic study attempts to uncover meanings and significances that give rise to a "new" meaning, a meaning represented by the text itself. Two scholars who explicitly apply several aspects of linguistic structuralism in their Quranic readings will be discussed: Muhammad Syahrur in "al-Kitāb wa al-Qur’ān Qirā’ah Muʻāṣirah" and Mohammed Arkoun in "Lectures du Coran."Kontemporer”. Penelitian dalam makalah ini dilakukan dengan model library research dan disajikan dengan model deskriptif-analitif. Mancoba mendeskripsikan metode analisis bahasa yang digunakan oleh beberapa tokoh Islam sebagai pendekatan dalam membaca al-Qur’an. Metode tersebut adalah Strukturalisme Linguistik yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure. Strukturalisme linguistik yang pada awalnya merupakan kajian bahasa murni mendapat tempat sebagai sebuah pisau analisis tafsir di tangan tokoh-tokoh Islam. Kajian bahasa ini mencoba untuk mengungkap makna dan signifikansi yang kemudian melahirkan sebuah makna “baru”. Sebuah makna yang direpresentasikan dari teks, dalam artian membiarkan teks berbicara tentang dirinya sendiri. Secara eksplisit akan dikemukakan dua tokoh yang menerapkan beberapa aspek strukturalisme linguistik dalam pembacaan al-Qur’an-nya. Dua tokoh tersebut adalah Muhammad Syahrur dalam al-Kitāb wa al-Qur’ān Qirā’ah Muʻāṣirah dan Mohammed Arkoun dalam Lectures du Coran