Manajemen Konflik Pada Pedagang Babi Pangggang di Bukittinggi

Dunia usaha yang diciptakan oleh wirausahawan secara terus-menerus dapat menjadi peluang dalam meningkatkan pertumbuhan yang lebih menguntungkan. Dalam berwirausaha terdapat banyak resiko yang akan di hadapi, begitu juga dengan konflik yang akan muncul. Seorang wirausaha pendatang dengan beda budaya dan agama mengalami banyak konflik dari masyarakat setempat. Manajemen konflik yang baik memberi dampak positif untuk usaha yang di jalankan. Setiap wirausaha harus bisa memanajemen konflik yang terjadi agara usaha yang dijalankan bisa maju dan bertahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen konflik pedagang babi panggang di Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu pedangan Babi panggang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Milles dan Huberman. Penelitian ini menemukan 5 subtema yang terkait dengan manajemen konflik pedagang babi panggang yakni pengalaman kerja, memulai usaha, mengembangkan dan mempertahankan usaha, konflik usaha, perbedaan budaya dan bahasa