TATA KELOLA DESA INKLUSI (Studi di Desa Bedali Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 3 Tahun 2013 Tentang Perlindungan dan Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas)

Desa bagian unit terkecil dalam tata kelola pemerintahan di Indonesia yang selalu diasosiasikan dengan dua gambaran utama yaitu secara sosiologi dilihat sebagai komunitas dalam kesatuan geografis, dan desa sering diidentikan dengan organisasi kekuasaan. Masyarakat memiliki peran sebagai subyek pembangunan yang tentunya ikut berperan dalam kehidupan sosial, baik sebagian ataupun utuh yang didalamnya termasuk penyandang disabilitas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan masyarakat masih sering terdapat perbedaan yang menjadikan seseorang atau kelompok tidak dapat berperan dalam kehidupan sosial. Stigma negatif sering dikaitkan penyandang disabilitas dipandang sebagai beban bagi keluarga atau masyarakat sekitar. Penelitian ini memiliki tujuan mendiskripsikan tata kelola desa inklusi serta menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam tata kelola desa inklusi dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis data berdasarkan hasil wawancara narasumber yang berasal dari Perangkat Pemerintah Desa Bedali , Ketua Lingkar Sosial Indonesia, Kader Posyandu Disabilitas, dan penyandang disabilitas. Hasil dari penelitian ini menjelaskan tata kelola desa inklusi mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan apakah sudah sesuai dengan tujuan awal desa inklusi yaitu desa yang mampu memberikan pelayanan ramah terhadap penyandang disabilitas terutama dalam pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan serta memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas tanpa adanya diskriminasi sosial