PERAN PENDAMPING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) (Studi di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang berdasarkan Peraturan Menteri Sosial No 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga Harapan)

Program Keluarga Harapan atau yang biasa disebut PKH adalah salah satu Program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ada 3 (tiga) komponen utama dalam Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu Komponen Kesehatan, Komponen Pendidikan, dan komponen Kesejahteraan Sosial. Dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) terdapat Pendamping PKH yang berperan langsung dalam membantu KPM dalam mencapai tujuan PKH yaitu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pemasukan, dan menciptakan perubahan perilaku serta kemandirian KPM dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. Fokus penelitian ini adalah Mekanisme dan prosedur dalam menjalankan tugas pendamping dalam proses pemberdayaan masyarakat miskin melalui Program keluarga Harapan (PKH), Koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dalam Pemberdayaan masyarakat miskin melalui Program Keluarga Harapan (PKH), faktor pendukung dan faktor penghambat peran pendamping dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pendamping dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat peran pendamping dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun informan penelitian yaitu Pendamping PKH Desa Dalisodo yang menjadi informan utama dan masing-masing Ketua KPM serta anggota PKH di Desa Dalisodo. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu menggunakan teknik pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Dalisodo Kec: Wagir, Kab: Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme dan prosedur dalam menjalankan tugas pendamping pada proses pemberdayaan masyarakat miskin malaui PKH yaitu penetapan KPM, Pendampingan yang didalamnya terdapat program Pertemuan Kelompok, Pertemuan peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), Penguatan Ekonomi dan Gerakan Ayo Kuliah. Selain mekanisme, koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui PKH meliputi komponen-komponen PKH yaitu kepala sekolah yang berperan dalam lembaga pendidikan, bidan desa yang berperan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aparatur desa yang berperan sebagai pelayanan publik. Koordinasi antara pihak-pihak tersebut berjalan dengan baik. Adapun dalam penelitian menunjukkan peran pendamping PKH yaitu sebagai Fasilitator, Mediator, Pendidik dan perwakilan masyarakat. Selain itu terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat penelitian. faktor internal yang menjadi penghambat dalam penelitian adalah masih adanya masyarakat yang tidak menjalankan kewajiban sebagai KPM PKH, masih tergantungnya masyarakat akan dana PKH dan kurangnya kemampuan KPM dalam mencapai tahap graduasi atau tahap akhir. Faktor eksternal yang menjadi penghambat adalah penginformasian dari pusat yang sering mendadak, aplikasi yang sering error. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pendampingan PKH di Desa Dalisodo telah menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan perannya. Saran yang diberikan yaitu perlu ditingkatkan upaya mengoptimalkan peran pendamping PKH di Desa Dalisodo