PENERAPAN SISTEM 3R (REUSE, REDUCE, DAN RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG (Studi di Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang)

Kegiatan pengurangan sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah. pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Sesuai dengan tren global, sistem pengelolaan sampah berorientasi pada isu keberlanjutan, terutama melalui penggabungan teknologi 3R. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan dan menganalis Penerapan Sistem Reuse, Reduce dan Recycle dalam pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup, Kota Malang dan mendiskripsikan dan menganalis pendukung dan menghambat Penerapan Sistem Reuse, Reduce dan Recycle dalam pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif yang berlandasan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah penelitian ini berlokasi di l. S. Supriyadi No. 38 Malang(satu Kompleks dengan Kantor Makam Nasrani Sukun) Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Sumber daya manusia menjadi sebuah faktor penting dalam membantu semua perencanaan yang telah tersusun dengan sumber daya manusia inilah satu demi satu target tercapai,sama halnya dengan lembaga dlh kota malang dan bank sampah malang menjadi penentu arah pengolahan sampah yang lebih efektif, di dalam institusi ini juga memiliki sdm yang menjadi motor penggerak atau inisiator dalam pengelolaan sampah yang lebih baik, sehingga dengan sdm yang memadai dan berkompeten maka seluruh rangkaian pengelolaan sampah berbasis 3R (reuse, reduce dan recycle),Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan sampah maka secara tidak langsung akan mengurangi populasi sampah di kota malang, penting dilakukan agar masyarakat berperan aktif dalam menabung bank sampah kecamatan sukun kota malang sebagai upaya penggerak ekonomi baru di tengah-tengah masyarakat.Persepsi masyarakat terhadap sampah menjadi kendala dalam mendorong dan menggerakan masyarakat dalam pengelolaan sampah, dipandang sebagai benda tidak bernilai menjadi masalaha serius yang di hadapi oleh pemerintah, sosialisasi diberikan kepada instansi kecamatan, kelurahan dan kader lingkungan yang akan menyampaikan langsung kepada instansi yang sejajar dengan dinas lingkungan hidup