Konflik Sosial Dalam Film Alephia 2053

The research entitled Social Conflict in Alephia 2053  aims to find out the forms, causes and functions of social conflict in the Alephia 2053 film. This study uses a qualitative descriptive method with the type of research, namely literature review, data collection using the method of observing, recording and documentation, as well as data analysis using the method of content analysis and the contents of formal and informal data studies in the form of writing and tables. The results of this study know that in Alephia 2053 there are seven forms of realistic conflict in the form of disputes, hatred, anger, threats, prohibitions, suffering, and demonstrations, and there is one form of non-realistic conflict in the form of anxiety. The causes of the conflict found in the film Alephia 2053 are in the form of two factors, namely individual conflicts and conflicts of interest. The function of social conflicts are in the form of communication, generating solidarity, strengthening solidarity, and isolated communities playing a more active role.  Penelitian yang berjudul Konflik Sosial Dalam Film Alephia 2053 (Analisis Teori Lewis Coser) ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, penyebab dan fungsi dari konflik sosial yang terdapat di dalam film Alephia 2053. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yaitu kajian kepustakaan, pengumpulan data menggunakan metode simak, catat dan dokumentasi, serta analisis data menggunakan metode analisis konten dan isi pengajian data formal dan informal yang berupa tulisan dan tabel. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa di dalam Film Alephia 2053 terdapat tujuh bentuk konflik realistis berupa perselisihan, kebencian, kemarahan, ancaman, larangan, penderitaan, dan demonstrasi, serta terdapat satu bentuk konflik nonrealistis berupa kecemasan. Penyebab konflik yang ditemukan dalam Film Alephia 2053 berupa dua faktor, yaitu benturan individu dan benturan kepentingan. Adapun fungsi dari konflik sosial berupa komunikasi, menghasilkan solidaritas, memperkuat solidaritas, dan masyarakat yang terisolasi menjadi berperan lebih aktif. &nbsp