Analisis Pesan Dakwah pada Akun Instagram @bagasmaulanasakti

This research examines discourse on the text of the Instagram account @bagasmaulanasakti, which has 285,000 followers. The account often raises the theme of the dangers of promiscuity among teenagers. This study examines using a qualitative approach. This study aims to describe the da'wah messages of the Instagram account @bagasmaulanasakti using Teun A. Van Dijk's discourse analysis theory. This analysis focuses on text, social cognition, and social context. The results of this study indicate that the message of da'wah in the Instagram account @bagasmaulanasakti in terms of text, there is a message to stay away from dating behaviour and promiscuity. Then, regarding social cognition, the @bagasmaulanasakti account owner makes experiences among young people and current social realities as opportunities for preaching and making them da'wah content. Meanwhile, regarding the social context, there is an opinion from the community, especially young people, who think that dating is very common and natural.Penelitian ini mengkaji wacana pada teks akun Instagram @bagasmaulanasakti yang memiliki followers sebanyak 285.000. Akun ini sering mengangkat tema tentang bahaya pergaulan bebas pada kalangan remaja. Penelitian ini meneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pesan dakwah akun Instagram @bagasmaulanasakti menggunakan teori analisis wacana model Teun A. Van Djik. Analisis ini tidak hanya fokus pada teks melainkan pada kognisi sosial dan konteks sosial. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa pesan dakwah dalam akun Instagram @bagasmaulanasakti dari segi teks terdapat sebuah pesan untuk menjauhi perilaku pacaran dan pergaulan bebas. Kemudian dari segi kognisi sosial, pemilik akun @bagasmaulanasakti menjadikan pengalaman di kalangan anak muda dan realita sosial saat ini sebagai peluang dalam berdakwah dan menjadikannya konten dakwah. Sedangkan, dari segi konteks sosial adanya sebuah anggapan dari masyarakat khususnya dari kalangan muda yang menganggap bahwa perilaku pacaran adalah hal yang sangat lumrah dan wajar dilaku