Analisis Implementasi Budaya 5 S di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Amira Malang

Penelitian ini mencoba untuk memastikan bagaimana budaya kerja yang diterapkan di BPR Amira Malang, serta tantangan yang dihadapi dan solusi yang ditemukannya. Dalam penelitian ini, pendekatan studi kasus dikombinasikan dengan metodologi kualitatif deskriptif. Berdasarkan kajian, dapat dikatakan bahwa karyawan tertentu tidak dapat mengadopsi proses budaya kerja ini karena adanya pembatasan tatanan yang ambigu dan upaya membangun lingkungan kerja yang di bawah standar. Faktor-faktor berikut membatasi penggunaan budaya kerja ini: (1) perbedaan karakter individu; (2) Pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu; (3) Instrumen tidak dapat dipahami; dan (4) Keengganan untuk menegur staf senior. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu dilakukan upaya untuk: (1) Mengembangkan komitmen staf; (2) membentuk kelompok kerja; (3) Memberikan pembinaan dan pembekalan; dan (4) melakukan penilaian secara berkala. Wawancara langsung, observasi lapangan, dan analisis dokumen adalah semua metode yang digunakan oleh peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana budaya kerja organisasi BPR Amira diwujudkan. Triangulasi sumber dan triangulasi teknik kemudian digunakan untuk mengevaluasi data dari berbagai sumber dan metode ketika membandingkan data observasional dengan data wawancara dari satu informan ke informan lainnya