Analisis Koreografi Tari Jathil Obyog di Kabupaten Ponorogo

Tari Jathil Obyog merupakan tari tradisional kerakyatan yang merakyat karena tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat yang dalam pertunjukannya dilakukan di tengah-tengah masyarakat dan terdapat interaksi antara penampil dengan penonton. Jathil adalah pasukan prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog Ponorogo yang ditunjukkan oleh para penari yang menunggangi kuda bambu atau biasa disebut eblek, tari ini masuk ke dalam komposisi kelompok besar atau large-group compositionsditarikan sedikitnya oleh dua orang atau lebih tanpa batasan jumlah penari karena terdapat pola gerak yang harus ditarikan berpasangan dan batas maksimal penari tidak bisa ditentukan karena disesuaikan pada kebutuhan pertunjukan dan berfungi sebagai sarana hiburan. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Koreografi dari Y. Sumandiyo Hadi dalam bukunya yang berjudul Koreografi Bentuk-Teknik-Isi, tahun 2014 untuk memahami dan mengetahui rangkaian bentuk koreografi tari Jathil Obyog yang meliputi aspek bentuk, teknik, dan isi serta elemen dasar koreografi yang terdiri dari aspek gerak, aspek ruang, dan aspek waktu. Secara koreografis dapat disimpulkan bahwa ragam gerak spesifik pada tari Jathil Obyog adalah motif congklang, karena motif tersebut sering muncul atau dilakukan berulang kali dan juga sebagai motif penghubung antara gerakan yang satu dengan yang lainnya. Secara kebentukan Tari Jathil Obyog merupakan tari yang bertemakan peperangan dan gerakan yang digunakan pun bermakna tentang gladhi kanuragan ditandai dengan penggunaan properti eblek yaitu kuda-kudaan dari anyaman bambu sebagai alat untuk berperang. Secara teknik gerak-gerak dalam Tari Jathil Obyog disajikan dalam bentuk sederhana, dengan adanya repetisi atau pengulangan motif. Pengolahan aspek ruang dan waktu dalam tarian ini sangat bervariasi mulai dari permainan level, tempo, ritme, dan durasi. Secara isi Tari Jathil Obyog ini menceritakan tentang pasukan prajurit berkuda yang sedang berlatih perang di atas kuda. Pola tari keprajuritan terinspirasi dari prajuritberkuda yang dapat dilihat pada sikap gerak, posisi tangan, dan posisi badannya