Formulasi dan stabilitas fisik krim ekstrak daun kelor (Moringae oleifera Lamk) dengan perbedaan humektan

Tanaman obat yang digunakan sebagai obat tradisional salah satunya adalah kelor (Moringa oleifera Lamk). Daun kelor kaya akan vitamin C serta antioksidan yang dapat meningkatkan produksi kolagen untuk mencegah dan memperlambat penuaan dini. Pengaruh humektan pada sediaan krim adalah untuk memperoleh krim yang memiliki karakteristik fisik yang baik selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi dan stabilitas fisik sediaan krim ekstrak daun kelor (Moringa oliefera Lamk) yang memenuhi persyaratan. Adapun variasi humektan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain propilenglikol-gliserin (FI), gliserin (FII) dan propilenglikol (FIII). Asam stearat, setil alkohol (fase minyak) dilebur diatas waterbath, TEA, metilparaben, propilparaben, gliserol dan air suling (fase air) dipanaskan. Kedua fase secara bertahap dan gerus hingga membentuk masa krim dan tambahkan ekstrak. Dilakukan uji mutu fisik krim selama 1 minggu yaitu uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji viskositas. Hasil uji daya sebar krim ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lamk) pada formula I belum memenuhi persyaratan, formula II menghasilkan sediaan krim yang memenuhi persyaratan dengan rentang daya sebar 5-6 cm, formula III belum memenuhi persyaratan. Hasil uji viskositas pada formula I,II,III diantara rentang 22000-30000 cPs. Berdasarkan hasil penelitian formula II dengan penambahan humektan gliserin menghasilkan sediaan krim yang baik