Salat tahajud sebagai upaya mengatasi kecemasan menyelesaikan skripsi pada santri Ponpes al-Hikmah Tugurejo : analisis bimbingan konseling Islam

Mahasiswa digolongkan seebagai remaja akhir dan dewasa awal yang memperoleh berbagai paksaan dan tugas perkembangan baru yang menimbulkan transisi. Peralihan tersebut meliputi aspek psikologis dan sosial yang menuntut mahasiswa agar beradaptasi. Salah satu adaptasi pada tahap ini dan acap kali dirasakan oleh mahasiswa adalah adaptasi diri vokasional, yaitu penyesuaian bidang pendidikan, contohnya penyesuaian tugas akhir. Namun, banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas akhir. Sehingga dari hambatan yang dirasakan bertumbuh menjadi perilaku buruk akibatnya bisa memunculkan kecemasan pada diri mahasiswa. Seseorang akan mengembangkan copingnya masing-masing untuk menyelesaikan masalahnya. Salah satu bentuk coping yang dapat meminimalisir situasi kecemasan yaitu dalam bentuk religius yang disebut dengan coping religius. Dalam Al-Qur’an disebutkan salah satu bentuk suatu ibadah sebagai bagian dari coping religius yang dilakukan oleh umat islam yakni dengan salat tahajud. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus karena peneliti melakukan penelitian pada kelompok tertentu. Sumber data primer didapat dari wawancara dengan santri putri dan pengurus pondok, serta observasi penulis. Data sekunder didapat dari data serta dokumentasi dari Pondok Pesantren Al-Hikmah Tugurejo. Adapun analisis data menggunakan triangulasi sumber dengan mengecek data yang didapatkan dari beberapa sumber dan triangulasi teknik dengan memverifikasi data dari sumber sama namun teknik yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan; 1) Kecemasan dalam menyelesaikan skripsi yang dialami santri dipengaruhi oleh faktor internal berupa rasa malas dan tidak bersemangat dalam menyelesaikan skripsi, sulitnya menentukan judul, kesulitan mencari literatur, kesulitan dalam menulis skripsi, rasa pesimis atas kemampuan, dan banyaknya biaya yang dikeluarkan. Faktor eksternal berupa dosbing dan ketua jurusan sulit ditemui, tuntutan orang tua dan deadine pendaftaran ujian. Selain itu, terdapat tiga respon kecemasan yang dialami santri puri yaitu, respon perilaku berupa menarik diri dari hubungan interpersonal, perasaan gelisah dan menghindari tanggung jawab skripsi; respon kognitif berupa perhatian menjadi terganggu, konsentrasi buruk, kreativitas dan produktivitas menurun; dan respon afektif berupa perasaan khawatir serta rasa malu. 2) Respon kecemasan dalam menyelesaikan skripsi dilakukan oleh santri putri dengan memanfaatkan salat tahajud sebagai media untuk; menangani respon perilaku dengan cara berdoa kepada Allah, curhat kepada Allah saat sujud, merenung dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi; mengatasi respon kognitif dengan cara berpasrah kepada Allah, membaca surah Al-Insyirah ketika salat tahajud, berdzikir, beristighfar; menangani respon afektif dengan cara melafalkan asma Allah. 3) Hasil temuan menunjukkan bahwa kecemasan santri putri akibat penyelesaian skripsi dapat dilaksanakan penyelesaiannya dengan cara salat tahajud. Artinya dalam proses bimbingan konseling Islam dapat memanfaatkan metode-metode dari ibadah agama Islam untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, salat tahajud dapat menjadi metode bimbingan konseling Islam yang disarankan bagi santri putri yang mengalami kecemasan dalam menyelesaikan skripsi, sehingga mampu menjalankan fungsi kuratif sebagai penyembuhan atas kecemasan yang dihadapi