Keterampilan komunikasi interpersonal konselor dalam mengembangkan pemahaman pelecehan seksual peserta dialog komunitas dan implementasinya dalam praktik konseling Islam

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang tercatat dalam CATAHU (Catatan Akhir Tahun) 2022 Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan, terkumpul sejumlah 338.496 kasus sekaligus menunjukkan maraknya tingkat pelecehan seksual di Indonesia. Tindakan preventif seperti memberikan layanan informasi terpadu melalui dialog komunitas guna meningkatkan pemahaman pelecehan seksual telah dilaksanakan diberbagai kampus dan sekolah di Semarang, diinisiasi oleh Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) PKBI Jawa Tengah. Keterampilan komunikasi interpersonal konselor sebaya dalam kegiatan dialog komunitas sangat penting sehingga tujuan kegiatan tersebut dapat tercapai. Melalui pemberian informasi tersebut, diharapkan peserta memiliki pemahaman pelecehan seksual yang mendalam sehingga dapat berperan menjadi agen untuk menuntaskan dan memutus rantai kasus pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan komunikasi interpersonal konselor sebaya dalam mengembangkan pemahaman pelecehan seksual peserta dialog komunitas dan perkembangan pemahaman peserta setelah mengikuti kegiatan dialog komunitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif karena dapat menggambarkan dan mengesplorasi fenomena secara menyeluruh. Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primernya yaitu hasil wawancara dengan pengelola, konselor sebaya, dan peserta dialog komunitas, sedangkan data sekundernya yaitu notulensi kegiatan dialog komunitas dan berkas-berkas Pilar PKBI Jawa Tengah. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode serta bahan referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi interpersonal konselor sebaya sudah baik berdasarkan indikator keterampilan komunikasi yang ada. Hal ini dibuktikan pada saat dialog komunitas peserta antusias dan interaktif berdiskusi karena konselor sebaya membuka sesi dengan sangat baik sehingga peserta terbuka, selain itu peserta juga mudah memahami informasi yang disampaikan konselor sebaya karena komunikasi yang baik dan metode yang menarik. Konselor sebaya telah memenuhi ketujuh indikator keterampilan komunikasi interpersonal, dimana keterampilan ini menjadi faktor keberhasilan tujuan dialog komunitas. Melalui keterampilan komunikasi interpersonal yang dimiliki konselor sebaya pemahaman peserta terhadap pelecehan seksual semakin berkembang berdasarkan ketujuh indikator pemahaman