PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP ANAK SEBAGAI KURIR NARKOTIKA (STUDI PUTUSAN NOMOR 08/PID.SUS-ANAK/2022/PN SMG)

Anak yang merupakan generasi muda penerus bangsa, dimana dalam tumbuh kembang anak perlu adanya bimbingan orang tua, namun mirisnya anak justru terjerumus dalam tindak pidana narkotika yang tentunya tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dari pergaulan dan lingkungan anak tersebut. Adanya keberadaan anak, hal ini dimanfaatkan oleh para oknum untuk justru terjun ke dunia gelap salah satunya sebagai kurir narkotika. Berangkat dari hal ini, menjadi tugas yang berat bagi pemerintah untuk melindungi para generasi penerus bangsa, guna untuk memajukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), adanya permasalahan tersebut penulis merumusakan masalah yakni mengenai bagaimana pertimbangan hakim dalam merepakan sanksi pidana terhadap anak sebagai kurir narkotika dan penerapan sanksi pidana terhadap anak sebagai kurir narkotika. Banyaknya masalah penyalahgunaan narkotika, hal tersebut justru diperparah dengan peredaran narkotika yang semakin meluas disemua lapisan masyarakat bahkan peredaran narkotika tidak hanya di kota-kota besar tetapi sudah sampai kepedesaan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yakni metode pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yakni yang dinyatakan oleh informan secara lisan, tertulis, dan perilaku nyata. Teknik yang dilakukan penulis yakni dengan cara studi kepustakaan dan wawancara dengan Hakim Anak di Pengadilan Negeri Semarang. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapat melalui wawancara dengan Hakim anak, pertimbangan Hakim dalam memutus perkara telah memperhatikan berbagai unsur didalamnya serta dilandasi dengan alasan yang cukup sehingga tetap mengedepankan kepentingan anak. Selain itu, Penerapan sanksi pidana terhadap anak sebagai kurir narkotika telah sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Saran penulis, yakni pertimbangan Hakim dalam menerapkan sanksi pidana berdasarkan putusan Nomor 08/Pid.Sus-Anak/2022/PN Smg terhadap anak sebagai kurir narkotika Hakim harus terus mempertimbangkan 3 (tiga) asas, yakni asas keadilan, asas kemanfaatan, dan asas kepastian hukum. Penerapan sanksi pidana terhadap anak sebagai kurir narkotika berdasarkan putusan Nomor 08/Pid.Sus-Anak/2022/PN Smg Hakim harus melihat apakah Terdakwa Anak memenuhi 2 (dua) unsur pindana, yakni unsur Actus Reus, dan unsur Mens Rea. Hakim dalam memberikan penerapan sanksi pidana terhadap anak sebagai kurir narkotika berdasarkan putusan nomor: 08/Pid.Sus-Anak/2022/PN Smg terus mempertimbangkan rekmendasi dari Bapas dikarenakan Klien masih tergolong anak-anak yang mengalami transisi dari masa kanak-kanak kemasa remaja dimana proses Maturity (kematangan) dalam perkembangannya membutuhkan bimbingan, dukungan, dan kasih sayang dari orangtuanya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 (b) UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak